Seorang pelajar di Inggris yang tengah magang di museum Oxford berhasil menemukan contoh kupu-kupu langka yang hilang sejak Abad 19.
Temuan ini oleh Museum Sejarah Alam Universitas Oxford dianggap sebagai "tak ternilai".
Spesimen kupu-kupu ini ditemukan di dalam museum dan diyakini berasal dari Amerika Selatan yang dibawa oleh seorang naturalis masa Victoria dulu.
Kebanyakan kupu-kupu yang dibawa tersebut sempat dinyatakan hilang di laut di tahun 1850-an.
Adalah Athena Martin yang berhasil menemukan spesies yang hilang ini. Penemuan ini berlangsung saat dia tengah magang musim panas sebagai bagian dari pengalaman kerja proyek sains.
Pelajar berusia 17 tahun yang mengaku ingin mempelajari ilmu kehewanan di universitas ini, berhasil menemukan dan mengidentifikasi kupu-kupu yang dikumpulkan oleh naturalis Alfred Russel Wallace.
Kupu-kupu ini ditemukan tertimbun di lebih dari 3.000 laci terpisah di museum.
Dan setelah melalui proses pengumpulan diketahui ada lebih dari 300 kupu-kupu Wallace yang berhasil dikumpulkan.
Temuan terbesar yang pernah dilakukan pelajar yang tengah magang ini adalah seekor kupu-kupu bernama Dismorphia, yang dibawa dari Amazon tetapi tidak diketahui dan dikenal di dalam museum sejak akhir Abad 19.
Kekacauan atas koleksi kupu-kupu yang dikumpulkan Wallace diawali oleh kebakaran yang melanda kapalnya saat membawa banyak spesimen dari Amerika Selatan di tahun 1852, dan diyakini banyak koleksi kupu-kupunya yang hilang dalam insiden itu.
"Penemuan kembali spesimen Amazon menjadi penting dalam pengumpulan sejarah sains dan alam di Abad 19," kata Dr James Hogan dari yayasan Koleksi Entomologi, Hope di Museum Oxford.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR