Satu spesies tikus unik telah ditemukan para ilmuwan di hutan hujan tropis Sulawesi.
Tikus yang memiliki nama Latin Paucidentomys vermidax tersebut tidak bisa mengerat maupun mengunyah makanan karena nyaris tidak memiliki gigi.
"Ada lebih dari 2.200 spesies tikus di seluruh dunia dan semuanya memiliki gigi depan dan gigi belakang. Nah, yang kami temukan ini tidak memiliki gigi belakang sama sekali," kata Kevin Rowe dari Museum Victoria di Australia.
Rowe dan Anang Achmadi dari Museum Zoologi Bogor menulis artikel tentang tikus ini di jurnal Biology Letters bulan ini.
Spesies tikus ini memang memiliki gigi depan yang tampak seperti taring namun tidak bisa dipakai untuk mengerat maupun mengunyah. Binatang ini hanya memakan cacing.
"Ini menunjukkan bahwa spesies, ketika dihadapkan dengan lingkungan yang baru, dalam konteks ini, banyaknya cacing yang tersedia, bisa berevolusi," papar Rowe.
"Gigi depan membuat tikus-tikus bisa mengerat sementara spesies yang kami temukan tidak memiliki gigi depan tersebut. Makanya spesies ini menjadi sangat unik," kata Anang Achmadi.
Rowe mengatakan penemuan Paucidentomys vermidax menunjukkan bahwa habitat-habitat yang belum terjamah manusia bisa menjadi lokasi penemuan spesies-spesies baru.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR