Nationalgeographic.co.id—Assyria tidak terlepas dari pasukan perangnya yang kuat dan ditakuti. Kekuatan militernya terdiri dari pasukan kavaleri dan infantri dengan strategi pengepungan yang luar biasa. Tidak behenti disitu, kehidupannya di wilayah perairan Sungai Tigris, memberikan keterampilan pasukan militernya untuk melakukan penyerangan melalui kawasan perairan.
Para arkeolog menemukan temuan berupa relief yang menggambarkan teknologi yang digunakan tentara dalam air. "Beberapa temuan arkeologi di bantaran sungai Tigris sudah berumur cukup tua, yakni diperkirakan dibuat pada tahun 1050-850 SM" tulis Bradley J. Parker dalam jurnalnya yang dimuat di JSTOR, berjudul Archaeological Manifestations of Empire: Assyria's Imprint on Southeastern Anatolia, publikasi 2003.
Temuan relief bernarasikan aktivitas dalam air menggunakan tas selam, diduga dibuat pada masa Raja Ashurnasirpal II berkuasa di wilayah Iraq sekitar tahun 883 sampai 859 SM. Ekskavasi benda kuno ini ditemukan oleh Sir Austen Henry Layard bersama timnya selama Nopember 1845 sampai Juni 1847 dan dari Oktober 1849 sampai dengan April 1851.
Source | : | JSTOR |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR