Apa yang dipikirkan Joseph Goebbels dan istrinya, Magda, pada 1 Mei 1945, sungguh sangat tidak bisa dipahami oleh manusia berpikiran waras. Hanya karena khawatir masa depan anak-anaknya akan hidup dalam alam non-Nazi, keenam putra-putrinya yang masih kecil itu masing-masing diberi hadiah pil sianida.
Satu per satu mereka dibunuh oleh orang tuanya sendiri setelah lebih dulu diberi obat tidur. Akhir petualangan juru propaganda Nazi tesebut berakhir pada 1 Mei 1945, tak lama setelah anak-anaknya mati. Bersama istrinya yang juga bunuh diri, Goebbels lalu menyuruh pengawalnya membakar jenazah dirinya dan keluarga.
Paul Joseph Goebbels dilahirkan pada 29 Oktober 1897 di lingkungan Katolik yang taat di Rheydt, Rhineland, dari perempuan bernama Marian dan bapak Friedrich Goebbles. Sebagai pendukung utama Hitler dan Nazi, ia sebenarnya bukanlah seorang militer. Ia pernah ditampik saat mau bergabung dengan militer Jerman pada Perang Dunia I karena kakinya bengkok dan ditopang pen metal.
Goebbels lalu melanjutkan pendidikan kesarjanaan tertinggi, Ph.D, untuk Literatur dan Filsafat dari Universitas Heidelberg pada 1921. Ia kemudian bekerja sebagai wartawan dan penulis untuk beberapa penerbitan. Ia juga pernah menulis novel dengan judul Michael.
Kebohongan besar
Goebbels bergabung secara resmi dengan Nazi pada 1924, pendukung utama Hilter, dan anti-Semit. Oleh Adolf Hitler, ia diberi posisi kunci sebagai Menteri Propaganda Nazi. (LIhat: Hitler Lebih Suka Perempuan Pirang, Lugu, Tolol)
Sebagai seorang propagandais, Goebbels banyak disegani ilmuwan, bahkan sampai sekarang. Itu karena ia dianggap sebagai pelopor dan pengembang teknik propaganda modern. Teknik jitu kepiawaiannya itu diberi nama argentum ad nausem atau dikenal dengan teknik big lie (kebohongan besar).
Prisnipnya adalah menyebarluaskan berita bohong memlalui media massa sebanyak dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut diangap sebagai suatu kebenaran. Sederhana namun mematikan!
Ia juga mempelopori penggunaan siaran radio sebagai media propaganda massal. Dengan menggunakan radio gelombang pendek yang mampu menjangkau belahan bumi, ia menyebarluaskan doktrin Nazi.
Goebbels menjadi orang ketga paling populer di Jerman setelah sang Fuehrer dan Martin Bormann. Sebuah kedudukan yang mengundang ketidaksukaan dari para petinggi Nazi lain yang menjulukinya The Malicious Dwarf (Si Kerdil Jahat) dan The Wotan Mickey Mouse.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR