Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi di 231 mil timur Pulau Honshu, Jepang, Sabtu (26/10/2013) dini hari.
Informasi gempa itu, seperti dikutip dari Reuters, dirilis Survei Geologi Amerika Serikat. Meski berkekuatan cukup besar, pusat peringatan tsunami pasifik Amerika Serikat mengatakan, tidak ada potensi tsunami dari gempa ini.
Jepang adalah negara kepulauan yang sepanjang sejarahnya penuh dengan catatan gempa, dari skala kecil sampai sangat besar. Gempa terbesar terakhir terjadi pada Maret 2011, berkekuatan 9 skala Richter.
Akibat gempa pada 2011 itu, reaktor pada PLTN Fukushima mengalami kebocoran. Hingga saat ini, persoalan di PLTN Fukushima belum juga tuntas diatasi, terutama terkait kebocoran pada pendingin inti reaktor.
Tak ada kerusakan baru di Fukushima
Televisi Jepang mengatakan bahwa tsunami setinggi 30 sentimeter (1 kaki) telah terjadi di pantai timur Jepang. Juru Bicara Tokyo Electric Power Co (TEPCO), operator dari PLTN Fukushima, mengatakan bahwa para pekerja telah diminta untuk mengevakuasi diri ke daratan yang lebih tinggi setelah gempa. Namun, tidak ada kerusakan atau perubahan peringatan di pos-pos pemantauan radiasi di sekitar pabrik.
Kapal-kapal terlihat meninggalkan pelabuhan di selatan PLTN Daiichi, Fukushima, di mana ada tiga reaktor mengalami kebocoran akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011. Bangunan mengalami guncangan, 230 kilometer dari Tokyo, tepatnya sebelah selatan dari lokasi PLTN.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan "kuning" alias peringatan dini tsunami kecil. Peringatan "kuning" akan dikeluarkan ketika tsunami diprediksi tidak akan melebihi ketinggian 1 meter.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR