Tetapi ada penjelasan sederhana tentang tidurnya Puteri Salju: bakteri. Listeria monocytogenesis, bakteri berbentuk batang yang tinggal di berbagai makanan, termasuk apel. "Ini menyebabkan meningitis dan sering membuat pusing dan membuat pingsan hingga koma," kata Dr. George Thompson, asisten profesor kedokteran di University of California, Davis.
Bedanya, diperlukan lebih dari kecupan siapapun untuk membangunkan seseorang dari meningitis koma, kecuali kecupan itu telah— entah bagaimana— dibubuhi dosis besar antibiotik.
Pinokio
Berasal dari kayu, Pinokio menjadi anak laki-laki nyata dengan bantuan sihir. Dalam dongeng di televisi ABC "Once Upon a Time", kita melihat hal sebaliknya, Pinokio, saat ini pria yang tumbuh tanpa sihir di dunia ini, berubah menjadi kayu.
Ini terjadi, tentu saja, adalah omong kosong— kecuali Pinokio memiliki Epidermodysplasia verruciformis, kelainan kulit genetik langka yang ditandai dengan risiko tinggi kanker kulit.
Kekurangan kekebalan tubuh dapat membuat orang sangat rentan terhadap berbagai jenis human papillomavirus (HPV), termasuk menyebabkan kutil barklike.
Pada tahun 2008, seorang pria Indonesia bernama Dede Koswara (yang dikenal dengan nama 'Manusia Pohon') membuat dunia terenyak dengan kutil barklike yang tumbuh dari tangan dan kaki. Dokter mengatakan ini disebabkan kombinasi Epidermodysplasia verruciformis dan virus HPV-2.
Virus yang menyerang (membajak) sel-sel kulit Dede Koswara, juga meningkatkan jumlah keratin (protein berserat yang bertanggung jawab menumbuhkan rambut dan kuku). Dengan sistem kekebalan tubuh Dede yang lemah, kutil keratin tumbuh di luar kendali, membentuk kepadatan, dan memicu tumbuhnya bongkol pada kulit.
Manusia serigala
Dunia dongeng memberikan sejumlah contoh makhluk misalnya manusia serigala seperti Beast dari "Beauty and the Beast" atau serigala dalam beberapa interpretasi seperti "Little Red Riding Hood". Tetapi manusia serigala nan menakutkan ini mungkin hanya korban malang dari suatu kondisi medis.
Hipertrikosis, yang diketahui sebagai sindrom manusia serigala, didefinisikan dengan gejala jumlah rambut berlebihan, baik di seluruh tubuh atau hanya di daerah tertentu.
Kadang ada orang yang terlahir berbulu disebabkan mutasi genetik yang langka. Sedangkan ada orang lain yang memperoleh hipertrikosis di kemudian hari sebagai efek samping dari obat-obatan dan bahan kimia tertentu, atau bahkan beberapa jenis kanker.
Kasus sindrom manusia serigala yang pertama yang dilaporkan sekitar tahun 1600-an — Petrus Gonzales dari Kepulauan Canary, bersama dua putrinya, anak, dan cucu, memiliki kondisi seperti ini.
Dan pada abad ke-19, orang-orang dengan hipertrikosis, seperti Jo-Jo anak laki-laki dengan wajah menyerupai hewan anjing, Lionel pria yang berwajah seperti hewan singa dan wanita berjenggot—menjadi bahan tontonan dan bukan ditakuti.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR