Terkadang, kehidupan liar lebih baik dibiarkan tetap kotor. Buktinya, saat para petani di Irlandia Utara mengurangi jumlah pupuk yang mengalir dari tanah mereka ke Lough Neagh, danau terbesar di Inggris Raya, hasilnya malah terjadi penurunan drastis jumlah burung yang bermigrasi ke sana, menghabiskan waktu musim dinginnya.
Menurut Irena Tomankova, peneliti dari Queens University Belfast, dengan mereduksi polusi, sebenarnya para petani telah meningkatkan kualitas air danau. "Tetapi konsekuensi mengejutkannya adalah menurunnya hewan-hewan invertebrata, yang artinya, berkurangnya makanan bagi para bebek," ucapnya.
Alasannya adalah karena semakin berkurangnya nutrien di danau yang dapat dikonsumsi oleh serangga dan siput di dasar danau yang berlumpur. Padahal, makhluk-makhluk ini merupakan makanan yang sering disantap burung-burung pendatang seperti pochard, bebek berumbai, dan goldeneye.
Akhirnya, para burung yang biasanya singgah di Irlandia Utara untuk menghindari musim dingin yang membeku di kawasan utara dan timur Eropa menjadi enggan berkunjung. Jumlah bebek yang menghabiskan musim dingin di danau itu turun, dari 100 ribu ekor pada tahun 1990-an menjadi hanya 25 ribu ekor saja di tahun 2010 lalu.
Hal ini menyulitkan pemerintah Irlandia Utara. Pasalnya, danau seluas 392 kilometer persegi tersebut merupakan kawasan wisata terkenal dan di bawah Ramsar Convention dengan salah satu andalannya sebagai tempat persinggahan para burung.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR