Di tengah semarak pesta dan liburan akhir tahun, seringkali keamanan pangan dinomorduakan. Padahal hal itu seharusnya tetap menjadi prioritas, karena risiko penyakit dari makanan bisa mengintai kapan saja.
"Keamanan pangan selalu penting, apalagi selama liburan, ketika kegiatan memasak biasanya dilakukan untuk orang banyak," ujar ahli gizi dan asisten profesor kedokteran olahraga di Quinnipiac University, Dana Angelo White.
Angelo White menekankan pada pentingnya mencuci tangan sebelum memegang makanan apapun. Ini karena cara tersebut adalah penting untuk menghentikan penyebaran mikroba penyebab penyakit.
"Menggunakan sabun dengan aroma yang menarik mungkin bisa membuat tamu dan anggota keluarga untuk rajin mencuci tangan," sarannya.
Selain itu, yang penting juga adalah keamanan pangan saat menyiapkan makanan. Berikut kiat yang dia berikan.
1. Waspadai kontaminasi silang.
Gunakan alas potong yang berbeda untuk daging segar dan makanan laut dengan sayuran-sayuran atau buah. Tujuannya adalah untuk menghindari penyebaran mikroba yang berbahaya. Selain itu, penyimpanannya di dalam lemari pendingin juga perlu dipisahkan agar tidak mengontaminasi makanan lain.
2. Perhatikan waktu dan suhu.
Dalam memasak bahan pangan terutama daging dan ayam, waktu dan suhu merupakan hal yang penting. Pasalnya, kedua faktor tersebut adalah penentu penting sudah mati atau tidaknya mikroba pada bahan pangan tersebut.
Dan setelah dihidangkan, sebaiknya jangan biarkan bahan pangan berada lebih dari dua jam sebelum dihabiskan. Angelo White menegaskan, bahan pangan yang tidak habis sebelum dua jam dan berada di suhu ruang sebaiknya dipindahkan ke lemari pendingin atau dipanaskan kembali.
3. Obati luka iris dan bakar dengan benar.
Saat memasak, risiko luka iris dan bakar tentu ada. Namun dengan penanganan yang benar, hal tersebut tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang berarti. Misalnya ketika darah sulit berhenti pada luka iris, maka pengompresan dengan es mungkin akan membantu. Sementara untuk luka bakar, jangan oleskan mentega atau pasta gigi, sebaliknya cuci di bawah air yang mengalir sesegera mungkin.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR