Aksi bom bunuh diri oleh seorang perempuan di stasiun kereta api Kota Volgograd, Rusia, Minggu (29/12), mengakibatkan 16 orang tewas. Pelaku diduga "janda hitam".
Perempuan yang sampai sekarang belum diketahui identitasnya itu, menarik lepas pemicu bom saat dihentikan polisi karena tak lolos pemeriksaan detektor logam. Saat itu, stasiun penuh sesak oleh orang-orang yang hendak bepergian merayakan tahun baru.
Rekaman kamera di dekat lokasi ledakan memperlihatkan bola api oranye di pintu depan dan jendela batu abu-abu dari gedung berlantai tiga tersebut. Asap pekat membumbung menyusul seiring orang-orang berhamburan di jalanan yang diguyur hujan.
Ledakan ini kembali terjadi, satu hari setelah 17 orang meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri di stasiun kereta utama kota itu. Keamanan di stasiun dan bandara di seluruh Rusia diperketat pasca-serangan tersebut.
Juru Bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin mengatakan, para pejabat telah memulai penyelidikan atas teror paling mematikan di Rusia dalam tiga tahun terakhir ini. "Seorang pengebom bunuh diri mendekati detektor logam, terlihat gugup saat melihat polisi, dan memicu peledak," kata Markin dalam siaran televisi setempat.
Tim medis dan polisi mengatakan, 16 orang tewas dan 45 lainnya terluka akibat ledakan setara 10 kilogram TNT tersebut. Situs lifenews.ru merilis gambar terduga pelaku peledakan yang juga tewas. Situs tersebut kemudian mengidentifikasi perempuan itu sebagai Oksana Aslanova.
Aslanova diduga merupakan salah satu "janda hitam", yang merupakan sebutan untuk janda-janda dari para anggota militan yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan Rusia di kawasan Kaukasus Utara. Para janda tersebut membalaskan kematian suaminya dengan melakukan serangan yang menyasar warga sipil.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR