Nationalgeographic.co.id – Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil membuat angka penularan Covid-19 melandai di beberapa wilayah Indonesia.
Perkembangan situasi pandemi di berbagai wilayah tersebut membuat pemerintah memutuskan kembali membuka beberapa fasilitas publik, seperti pusat perbelanjaan dan fasilitas olahraga. Meski pembukaan dilakukan secara bertahap dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Meski demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menyebut, pemerintah tetap mengimbau agar masyarakat tetap patuh menerapkan protokol kesehatan sekaligus melakukan skrining sebelum beraktivitas di luar.
Adapun skrining dapat dilakukan dengan cara mengecek suhu tubuh dan memastikan diri tidak dalam keadaan sakit. Untuk perlindungan menyeluruh, Reisa menyarankan agar masyarakat mengenakan masker dobel serta membawa perlengkapan pribadi.
Baca Juga: Berkat Superorganisme, Pohon 'Vampir' di Selandia Baru Tetap Hidup
“Selain itu, bila memungkinkan masyarakat perlu membawa pencuci tangan, masker cadangan, dan desinfektan pribadi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (4/9/2021).
Selain melindungi diri dari luar, Reisa tidak lupa mengimbau masyarakat untuk mengikuti proses vaksinasi sebagai bentuk perlindungan diri dan orang lain. Ia menjelaskan, hampir seluruh pekerja di wilayah publik telah melakukan vaksinasi.
Dengan demikian, apabila masyarakat umum telah mendapat vaksin, mereka berarti ikut menjaga diri sendiri maupun petugas yang bekerja di lapangan. Reisa pun mengibaratkannya dengan prinsip reciprocity.
“Saat mengunjungi pusat perbelanjaan, hampir seluruh pegawainya sudah divaksin. Maka untuk menghormati keselamatan mereka, pengunjung pun harus memastikan diri sudah divaksin, sebelum masuk ke lokasi perbelanjaan," tuturnya.
Baca Juga: Sebelum PSSI, NIVB Jadi Federasi Sepak Bola Pertama di Indonesia
Bagi masyarakat yang telah mendapatkan vaksin, Reisa mengingatkan agar masyarakat melengkapi seluruh dosis guna mencegah terpapar Covid-19. Pasalnya, lebih dari 65 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar setengahnya sudah divaksin lengkap.
Reisa menyebut, sampai dengan akhir Agustus 2021, Indonesia telah mengamankan stok vaksin di atas 218 juta dosis dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir akan kelangkaan stok vaksin di lapangan.
"Pastikan kita dan keluarga segera tervaksin dengan lengkap," terangnya.
Di samping imbauan untuk vaksinasi, Reisa juga mengingatkan agar masyarakat tidak berkerumun, tidak berlama-lama, serta menyiapkan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke dalam fasilitas publik.
Baca Juga: Selidik Jalur Rempah, Jaringan Dagang dan Dakwah Islam di Nusantara
Guna menekan risiko berpapasan dengan orang lain, Reisa menyarankan agar masyarakat memilih lokasi yang dekat, sehingga tidak terlalu lama dalam perjalanan. Dengan begitu, pelaksanaan prokes bisa berjalan secara optimal.
"Masyarakat harus membiasakan diri mengikuti norma baru di ruang publik atau yang dikenal dengan istilah adaptasi kebiasaan baru. Gencarkan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan," kata dr Reisa.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar protokol norma baru, masyarakat dapat membaca Buku Panduan Protokol Kesehatan yang memuat acuan perilaku sesuai protokol kesehatan di tempat umum.
Buku tersebut dapat diunduh melalui https://covid19.go.id/ atau dengan mengikuti akun Instagram @satgasperubahanperilaku.
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR