Maskapai Citilink, Jumat (10/01) resmi mengalihkan sebagian destinasi penerbangannya dari Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng) ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur). Hal ini ditandai dengan pendaratan pesawat A320 Citilink QG 103 dari Yogyakarta sekitar pukul 08.00 WIB. Ada 16 slot penerbangan Citilink dari dan ke Jakarta yang dipindahkan. Keenam belas slot tersebut terdiri dari rute Jakarta-Semarang pp, Jakarta-Yogyakarta pp, Jakarta – Malang pp dan Jakarta- Palembang pp.
“Di awal tahun ini, Citilink terus berbenah diri untuk memberikan pelayanan terbaik dan kemudahan, khususnya bagi Citilinkers dari dan menuju Jakarta dari dan ke empat kota besar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera ini. Kami selalu mendukung komitmen pemerintah untuk melayani masyarakat pengguna transportasi udara melalui Bandara Halim Perdanakusuma untuk mengurangi kepadatan air traffic di Bandara Soekarno Hatta,” ujar Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo.
Arif menambahkan bahwa Citilink telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media, yaitu media sosial, media massa, mitra biro perjalanan, dan seluruh kantor penjualan tiket, termasuk pengumuman serta himbauan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, serta bandara-bandara di empat kota tersebut, yaitu Bandara Ahmad Yani di Semarang, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, Bandara Adisucipto di Yogyakarta, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang.
Pengalihan sejumlah penerbangan Citilink ke Bandara Halim Perdanakusuma diberlakukan untuk mengurangi kepadatan lalulintas udara di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. Selain Citilink, maskapai lain yang dijadwalkan mengalihkan sebagian penerbangannya dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim PK adalah Garuda (akhir Februari) dan Indonesia AirAsia (awal Maret).
Bandara Halim PK sendiri sebenarnya sampai saat ini sudah melayani penerbangan niaga berjadwal. Sebelumnya sudah ada maskapai Susi Air dan Sky Aviation yang menjalankan penerbangan berjadwal dari bandara ini. Merpati juga pernah memakainya misalnya untuk rute Jakarta-Bandung. Namun kemudian maskapai ini menutup penerbangan tersebut.
Dengan pengalihan sebagian slot penerbangan beberapa maskapai ke Bandara Halim PK, pasti akan menambah ramai bandara tersebut. Terkait dengan hal tersebut, pihak pengelola bandara, PT Angkasa Pura II menyatakan siap.
PT AP II pun melakukan beberapa renovasi dan inovasi terutama di sisi darat seperti terminal penumpang dan parkir. Fisik terminal Bandara Halim PK terlihat kinclong sejak dilakukan renovasi tahun lalu.
Menurut Direktur Operasional Kebandarudaraan PT Angkasa Pura II Endang Sumiarsa pengalihan sejumlah penerbangan ini guna meningkatkan safety dan level of service kepada para pengguna jasa penerbangan.
Sejalan dengan dimulainya penerbangan perdana Citilink tersebut, angkutan darat bus Damri juga sudah beroperasi dengan rute ke Bogor, Bekasi, Depok, Rawamangun, Pulogebang, Stasiun Gambir, dan Bandara Soekarno-Hatta. Damri menetapkan tarif ke Bogor sebesar Rp30.000, ke Bekasi sebesar Rp25.000, ke Depok sebesar Rp30.000, ke Rawamangun sebesar Rp20.000, ke Pulogebang sebesar Rp25.000, ke Stasiun Gambir sebesar Rp25.000, dan ke Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp30.000.
Bus Damri ini mulai beroperasi pukul 5.00 WIB pagi di Bandara Halim Perdanakusuma hingga jadwal penerbangan reguler terakhir tiba di bandara.
“Jadwal bus Damri untuk sementara mengikuti jadwal penerbangan reguler yang ada, tapi mereka juga siap untuk operasi 24 jam,” jelas Endang.
Di samping Damri, tersedia juga taksi resmi bandara yakni Cipaganti, Express, Sri Medali, dan Blue Bird Group.
Tentang pengembangan Bandara Halim PK ini secara menyeluruh akan dibahas tuntas di Majalah Angkasa edisi bulan Februari 2014.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR