Tim astronom dari Vanderbilt University menemukan bintang-bintang yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi (hypervelocity star) yang sedang berusaha lari dari galaksi Bimasakti. Menurut para astronom, bintang berkecepatan sangat tinggi itu merupakan kelas baru.
Penemuan itu dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Astronomical Society di Washington DC pada minggu lalu serta dipublikasikan di Astrophysical Journal, 1 Januari 2014 lalu.
"Hypervelocity stars ini berbeda dari yang ditemukan sebelumnya. Bintang sebelumnya merupakan bintang-bintang biru besar yang berasal dari pusat galaksi. Bintang yang kami temukan kecil, seukuran Matahari, dan yang mengejutkan, tak ada yang berasal dari pusat galaksi," kata Lauren Palladino, pimpinan studi.
Paladino menemukan bintang-bintang itu ketika tengah memetakan Bimasakti dengan menghitung orbit bintang serupa Matahari pada proyek Sloan Digital Sky Survey.
Paladino mengatakan, Kenyataan bahwa bintang-bintang yang tak berasal dari pusat galaksi itu aneh. Sebab, biasanya, bintang bisa berkecepatan sangat tinggi karena pengaruh lubang hitam rakasasa dengan massa 4 miliar kali Matahari di pusat galaksi.
Menurut Paladino, adanya bintang berkecepatan tinggi biasanya terkait dengan bintang kembar. Bila salah satu bintang kembar itu ditarik lubang hitam, maka yang lain akan terlempar keluar.
Karena tak berasal dari pusat galaksi, asal usul bintang berkecepatan tinggi ini masih misterius. "Pertanyaan besarnya adalah apa yang membuat bintang berkecepatan tinggi? Apa yang bekerja padanya sekarang," kata Paladino dalam rilis Vanderlit University, Kamis (9/1).
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap misteri bintang-bintang berkecepatan tinggi itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR