Ibu bekerja, dengan jarak kelahiran antaranak berdekatan pun bisa menyusui penuh selama dua tahun. Bagaimana agar ASI selalu lancar? Shahnaz Haque berbagi pengalaman dan kiat menyiapkan ASI sejak masa kehamilan.
“Saya selalu memberikan ASI Eksklusif enam bulan dan menyusui sampai dua tahun,” ujar Shahnaz Natasya Haque, ibu tiga putri -- Mieke Namira Haque Ramadhan (lahir 1 Januari 2006), Charlotte Fatima (1 Februari 2003), Pruistin Aisha (l8 Februari 2002). “Pru bahkan masih menyusu sampai saya hamil delapan bulan Charlotte,” kenangnya.
Usai menikah dengan Gilang Ramadhan, 5 Mei 2001, Naz – panggilan akrabnya – langsung hamil. Naz ternyata uar biasa subur. Hanya dengan satu indung telur, plus menyusui eksklusif Pruistin, tiga bulan kemudian, Naz hamil lagi. Ia benar-benar tak menyangka, apalagi, Pruistin tetap mau menyusui. Sebab pengalaman wanita lain, begitu hamil, anak yang selama ini masih menyusu, langsung tak mau karena rasa susu sudah “beda.“
”Saat hamil sembilan Pru pun, ASI saya sudah keluar! Dokter berpesan, saya tetap boleh menyusui Pru, tapi hati-hati. Menyusui bisa bikin kontraksi. Kalau terjadi kontraksi, harus berhenti. Charlotte lahir dalam jarak setahun kurang seminggu dari Pruistin. Selanjutnya, Pru dan Charly pun bak anak kembar, Saya susui tandem.”
Menyusui langsung, ASI makin banyak.
Produksi ASI Naz juga luar biasa. Ketika sedang di tempat kerja, “Dari tiap payudara, bila dipompa bisa menghasilkan susu 250 cc, masukkan kulkas, setengah jam kemudian sudah ‘kencang’ lagi. Saya sampai menyumbang ASI ke Klinik Laktasi RS St Carolus. Saat pulang kerja, saya langsung menyusui lagi.“
Dari pengalaman Naz, “Semakin sering dipompa dengan pompa ASI, sebetulnya produksi ASI makin berkurang. Sebab, rangsangan mulut bayi ternyata berbeda dari pompa. Jadi, kalau payudara tak ’kencang’ sekali dan bayi tak perlu menyusu, tak perlu dipompa. Kecuali kalau ASI sudah menetes-netes.“
Mengapa produksi ASI bisa begitu banyak? “Makan bagus, hati senang, otak tenang,“ tawa Naz berderai, “Kunci ASI bukan di puting, tapi di hati dan pikiran. Berdasarkan pengalaman saya, semua wanita sebenarnya bisa menyusui. Bahkan yang punya masalah dengan puting yang tak menonjol sebenarnya kan sudah ada alat bantu agar bayi tak sulit menyusui.“
Siapkan Produksi ASI sejak Hamil
Naz membuka rahasianya. “Saat hamil 7 – 8 bulan, saya mulai memijat payudara tiap kali mandi pagi dan sore, dan mengompres dengan air hangat.“ Sesudah melahirkan, payudara langsung membengkak karena air susu, yang segera disalurkan pada bayi.
“Saya senang hamil. Saya menjalaninya dengan riang gembira. Tanpa ngidam, mual, muntah, dan selalu tertawa. Makan pun enak sekali, berat badan saya naik sampai 25 kg, tapi herannya, semua putri saya tiada yang mencapai 3 kg saat lahir,” katanya menyebutkan berat si sulung (2,4 kg), tengah (2,9 kg), bungsu (2,8 kg).
Setelah Mieke disapih, Naz baru agak melangsing. “Karena jarak kehamilan berdekatan, disambung menyusui, saya tak pernah berdiet. Hasilnya terbukti, semua putri saya sehat, tak mudah sakit, kecuali gejala asma yang merupakan turunan dari saya dan Gilang. Tapi hanya ’asma anak-anak’, saat dewasa, gejala menghilang,“
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR