Dua mahasiswa pecinta alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia di Surabaya, yang hilang sejak sepekan lalu di kawasan pendakian Gunung Arjuno-Welirang pada perbatasan Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ditemukan tewas.
Korban ialah Alif Hazen R (23) dan Dian Meitami (19). Selama 9 hari hilang, jenazah keduanya ditemukan tim SAR gabungan di sisi barat Gunung Kembar 2, Senin (27/1) pagi.
Ada empat puncak di kawasan gunung itu, yakni Arjuno, Welirang, Gunung Kembar 1, dan Gunung Kembar 2. Gunung Kembar 2 berada di antara Arjuno dan Welirang.
“Mereka ditemukan meninggal. Jenazah Alif lebih dulu ditemukan, lalu jenazah Dian di daerah yang sama,” ungkap Kepala Unit Pelaksaan Teknis Taman Hutan Raya R Soeryo Wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro.
Ucapan belasungkawa pun mengalir di media sosial, yang sudah seminggu terakhir ini ramai dengan penyebaran informasi seputar pencarian Alif dan Dian. Seperti akun Media Center (@infobencana) menulis: Tuhan sayang kepadamu lebih dr kami, di tengah sunyinya #Welirang Tuhan telah menjemputmu. Selamat Jalan "Pecinta Alam" #Alif #Dian
Kedua korban mendaki bersama rekan mereka, Budi, Sabtu pekan lalu (18/1) dari Sumber Brantas, Batu. Mereka berniat menyusul sembilan rekan lainnya yang mendaki dari Lawang di Kabupaten Malang.
Pada Minggu (19/1), Alif dan Dian mendaki Gunung Kembar 2 untuk mengambil gambar. Namun, cuaca pada Minggu siang memburuk dan hingga Senin keduanya belum kembali. Budi melaporkan hilangnya mereka kepada petugas di Sumber Brantas. Segera dilakukan pencarian.
Longsoran Merapi
Sementara, di Yogyakarta, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Subandriyo mengingatkan, puncak Gunung Merapi saat ini berbahaya. Bahaya tak hanya dari letusan, tetapi juga longsoran material. “Setelah erupsi tahun 2010, material di puncak Merapi banyak sekali,” paparnya.
Minggu lalu, ada dua orang pendaki dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta juga terluka berat karena tertimpa longsoran material Merapi tersebut. Lokasi longsoran berada di antara Pasar Bubrah pada ketinggian 2.800 meter dari permukaan laut (mdpl) dan di Gunung Anyar pada ketinggian 2.940 mdpl.
Menurut Subandriyo, dua mahasiswa itu tertimpa longsoran di area yang merupakan kawasan rawan material lepas Merapi.
“Sekarang pendakian bagi masyarakat direkomendasikan sampai ke Pasar Bubrah saja. Namun untuk kepentingan penyelidikan aktivitas Merapi, petugas harus sampai ke puncak,” ujarnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR