Hujan abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Kelud, Kamis malam lalu, juga melanda komplek wisata Candi Gedongsongo di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Hingga Minggu (16/2) siang, petugas masih melakukan pembersihan sebagian batuan candi. Sementara detail candi seperti ukiran atau relief yang rawan kerusakan, pembersihannya masih menunggu intruksi dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
"Untuk batuan penampang luar, misalnya tangga dan batuan lebar dibersihkan pakai sapu. Abunya kurang dari satu senti yang nempel. Hanya saja untuk detail yang rawan rusak, pembersihannya masih menunggu perintah dari BPCB. Apalagi Sabtu kemarin hujan gerimis, jadi abunya semakin lekat," kata Solikhun (37) petugas kebersihan khusus lingkungan Candi Gedongsongo.
Pihaknya menunggu arahan BPCB lantaran khawatir abu vulkanis akan merusak relief, sebab menurut Solikhun, abu vulkanis tersebut sulit dibersihkan jika masuk ke dalam sela-sela batuan.
Hujan abu juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Jumlah wisatawan yang mengunjungi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Semarang itu menurun, bahkan di akhir pekan ini. "Sejak turun hujan abu, kunjungan wisatawan menurun. Wisatawan yang masuk Jumat hanya sekitar 50 orang, hari Sabtu juga sekitar itu jumlahnya," kata Slamet Suraimin (35), petugas keamanan Candi Gedongsongo.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR