Fisikawan Jerman dan Amerika Serikat pada Rabu (26/2) menyatakan telah menemukan partikel baru disebut quantum droplet alias tetesan kuantum atau dropleton.
Menuliskan hasil penemuannya di jurnal Nature, ilmuwan menyatakan bahwa partikel itu punya perilaku mirip seperti tetesan air atau umumnya cairan.
Partikel baru tersebut termasuk quasiparticle, sebuah penggabungan dari partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel baru ini bukan partikel elementer, tapi komposit.
Penemuan ini berguna bagi pengembangan nanoteknologi, termasuk perangkat optoelektronik, seperti laser semikonduktor yang digunakan pada player piringan Blu-ray.
Dalam eksperimen menggunakan emisi laser ultra-cepat sekitar 100 juta pulse per detik, tetesan kuantum itu hanya terobservasi dalam satu per 2,5 triliun detik.
Waktu tersebut memang amat sangat singkat. Namun, bagi fisikawan, itu cukup stabil untuk riset tentang bagaimana cahaya berinteraksi dengan materi tertentu.
Contoh quasiparticle lainnya adalah eksiton, pasangan elektron dan "lubang" atau "celah", tempat dalam struktur energi material dimana elektron "missing" atau tak dijumpai.
Tetesan kuantum terdiri atas lima elektron dan lima celah. Partikel ini memiliki karakteristik seperti cairan, seperti punya riak atau ombak kecil.
Fisika kuantum adalah cabang dari fisika yang mempelajari tentang dunia material yang paling kecil. Ini penting dalam mendeskripsikan struktur atom.
Partikel adalah struktur dasar penyusun materi. Partikel mencakup beberapa entitas subatomik seperti proton, elektron, netron, dan quarks.
Untuk menemukan partikel baru ini, ilmuwan Jerman bekerjasama dengan tim yang dipimpin ilmuwan Steven Cundiff dari Joint Institute for lab Astrophysics (JILA) di Colorado, Amerika Serikat.
Eksperimen laser dilakukan dengan menggunakan semikonduktor unsur galium dan arsenik, dimana kemudian partikel baru ditemukan, walaupun sekejap.
"Walaupun ini terjadi sangat cepat, masih berguna untuk memahami bahwa ini memang terjadi," kata Cundiff seperti dikutip Reuters, Rabu lalu.
Mackillo Kira dari University of Marburg, Jerman, salah satu peneliti, mengatakan bahwa temuan ini berguna dalam optoelektronik.
Perangkat optoelektronik diantaranya adalah lampu LED dan semikonduktor laser yang digunakan dalam telekomunikasi dan piringan Blu-ray.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR