Habitat badak Jawa tersisa hanya tinggal Taman Nasional Ujung Kulon. Untuk itu, perlu menyiapkan second habitat agar satwa purba ini selamat dari kepunahan.
"Kita perlu menyiapkan kantong-kantong baru. Ini penting mengingat Ujung Kulon rawan bencara alam seperti letusan gunung Krakatau," kata Elisabet Purastuti, Ujung Kulon Project Leader WWF-Indonesia.
WWF-Indonesia riset mencari lokasi tepat sebagai second habitat badak Jawa. Dari sekian banyak tempat, kawasan Cikepuh, dekat Pelabuhan Ratu mendekati ideal."Kita masih terus meneliti. Sementara ini Cikepuh dinilai pas. Kita perlu meneliti lebih dalam. Harus memastikan apakah ketersediaan air dan pakan cukup. Harus dipertimbangkan ancaman lain seperti mangsa, penyakit dan lain-lain. Masih jauh untuk bisa translokasi badak Jawa ke habitat baru."
Balai TNUK juga meluncurkan TNUKPedia. Aplikasi mobile berbasis android itu menyediakan informasi lengkap mengenai TNUK. Bisa didownload gratis di playstore untuk ponsel berbasis android. "TNUKpedia menyajikan informasi tidak terbatas ruang dan waktu. Bisa didownload dan digunakan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa pun," tutur Pengendali Ekosisten Hutan TNUK, Monica Dyah.
Hibah dari Amerika
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat memberikan dana hibah US$750 ribu kepada Yayasan Badak Indonesia (YABI), yang selama ini mendukung upaya konservasi di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. "Ini bentuk kerjasama Amerika dan Indonesia dalam melindungi badak Jawa dan Sumatera yang kini sama-sama hampir punah. Indonesia dan Amerika Serikat bekerjasama erat menangani perlindungan satwa ini," kata Robert Blake, Duta Besar AS pada Februari 2014.
Blake mengatakan, beberapa hari lalu menteri luar Negeri AS, John Kerry menandatangani nota kesepahaman dengan Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri Indonesia, untuk perlindungan badak. "Kita tahu juga Menteri, Zulkifli Hasan baru pulang dari London. Dia bersama perwakilan 50 negara lain sepakat menangani perdagangan satwa liar. Ini kabar yang sangat menggembirakan."
Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan mengatakan, perlindungan badak harus kerjasama berbagai pihak. "Badak warisan dunia yang harus dilindungi bersama." Pertemuan di London, katanya, membahas soal perdagangan satwa liar. Hasilnya, semua negara yang hadir sepakat memerangi perdagangan satwa liar.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR