Sejumlah pelajar dan mahasiswa dari California mendapatkan kesempatan langka untuk berbicara dengan para astronot di luar angkasa. Diinisiasi badan antariksa AS, NASA, sebagai bagian dari upaya menambah ilmu dan pengetahuan para pelajar yang tertarik tentang dunia antariksa.
Ratusan pelajar dan mahasiswa berkumpul di dalam auditorium California State University-Los Angeles untuk melakukan konferensi video dengan tiga astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), hampir 400 kilometer di atas Bumi.
Mereka mendengarkan jalur karir yang membawa astronot-astronot Amerika, Rick Mastracchio dan Mike Hopkins, serta Koichi Wakata dari Jepang, ke luar angkasa.
"Bagaimana Anda mengatasi kendala terbesar dalam perjalanan Anda menjadi astronot?" tanya seorang pelajar.
"Saya mendapat gelar S2, bekerja sebagai insinyur dan kemudian mendaftar sebagai astronot. Jadi, saya kira ketertarikan saya terhadap antariksa dan sains, serta kemampuan matematika saya, memiliki hubungan langsung dengan bagaimana saya akhirnya ada di sini," ungkap Mastracchio.
Para pelajar dan mahasiswa ini mendapat jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mulai dari higienitas stasiun antariksa sampai bagaimana astronot mengurangi getaran mesin, saat tiga pria itu menggambarkan kehidupan sehari-hari dan pekerjaan mereka.
Mahasiswa teknik Jeremy Blaire merasa senang melihat bagaimana para astronot berhubungan satu sama lain. "Mereka kelihatannya berteman baik. Setiap mereka tertawa, mereka saling berpandangan. Mereka sama-sama tertawa mendengar lelucon. Saya tidak pernah mengira para kru antariksa begitu harmonis di atas sana," ujar Blaire.
Virginia Mejia mengatakan ia belajar sesuatu mengenai ketekunan. "Jangan pernah berhenti bermimpi. Jangan pernah, karena bahwa mereka pun berkata, mereka mendaftar sampai empat, sembilan kali dalam periode sembilan sampai 12 tahun. Mereka tidak pernah menyerah!" ujar Mejia.
Pendidik dari NASA Becky Kamas mengatakan satu pertanyaan selalu muncul di setiap konferensi video dari sekolah-sekolah di seluruh negeri.
"Mereka selalu bertanya bagaimana supaya bisa menjadi seperti Anda? Dan saya kira jawabannya adalah, perlu semangat dan dedikasi. Dan setiap murid memilikinya," ujar Kamas.
Sebelas lulusan California State University telah menjadi astronot NASA, dan para mahasiswa berharap kampus itu bisa mengirimkan yang kedua belas.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR