Satelit NOAA 18 merekam titik api atau hotspot di Provinsi Riau terus meningkat. Titik api meningkat dari 79 menjadi 145 titik yang tersebar di delapan kabupaten/kota, hari Senin (10/3).
Baca: Asap Riau Juga Merugikan Sosial dan Ekonomi
Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan, data hasil monitoring Satelit NOAA 18 menyebutkan, titik panas terbanyak di Riau pada hari ini berada di Kabupaten Bengkalis, yakni sebanyak 38 titik, lalu kemudian 20 titik di Meranti. Di Pelalawan dan Siak masing-masing 19 titik, Dumai 17 titik, Indragiri Hilir 15 titik, Rokan Hilir 14 titik, dan di Kuantan Singingi ada tiga titik api.
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, Minggu (9/3), titik api di Riau hanya terdeteksi sebanyak 79. Pelalawan dan Bengkalis memiliki titik api terbanyak, masing-masing 20 titik dan 16 titik.
Sementara itu, Agus menyebutkan, sepanjang Maret 2014, hasil monitoring Satelit NOAA 18 menunjukkan jumlah hotspot di Riau cenderung meningkat, terutama mulai tanggal 6 Maret. Pada hari itu, titik api yang tadinya hanya terdeteksi satu titik meningkat menjadi 10 titik dan terus meningkat hingga menjadi 145 titik.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan, peningkatan jumlah titik api tersebut disebabkan cuaca di Riau yang masih minim hujan.
"Kalaupun ada, intensitasnya masih ringan dan bersifat lokal sehingga tidak banyak membantu memadamkan titik kebakaran lahan di Riau," katanya.
Sementara itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau sudah dua pekan ini melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi titik kebakaran lahan. (Baca di sini)
Upaya yang dilakukan mulai penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), bom air hingga pemadaman lewat darat dengan melibatkan pasukan TNI dan Polri.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR