Titik api atau daerah hutan yang terbakar dan menyebabkan kabut asap berbahaya di Provinsi Riau hingga Senin (17/3) hari ini, terpantau hanya tersisa 7 titik. Berdasarkan satelit Modis, empat dari tujuh titik tersebut di antaranya ditemukan di Kabupaten Bengkalis.
Sementara tiga titik lainnya, ditemukan di Kabupaten Indragiri Hilir. Jumlah ini, menurut catatan tim satgas sudah jauh menurun dari beberapa hari sebelumnya.
Sedangkan kondisi langit Pekanbaru Senin pagi sudah mulai terlihat cerah. Matahari juga sudah kembali terlihat menyinari Pekanbaru dan Riau khususnya.
Jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim, juga sudah normal kembali sehingga jadwal penerbangan kembali berjalan normal seperti sediakala.
Langit mulai membiru
Warga Provinsi Riau, tampaknya sudah bisa bernapas lega setelah kabut asap yang berbahaya akibat pembakaran hutan dan lahan mulai menipis. Hujan lebat yang mengguyur banyak daerah di Riau sepanjang hari Sabtu (15/3) lalu, turut berperan memusnahkan kabut asap.
"Alhamdulillah, akhirnya bisa juga lihat langit biru," Kata-kata ini keluar dari mulut Widiarty (32) salah seorang warga yang tinggal di jalan Suka Karya Panam Pekanbaru.
Ibu tiga anak ini, merupakan satu dari ribuan masyarakat Riau yang merindukan langit biru.
Maklum, sejak bumi lancang kuning ini dilanda bencana kabut asap, warga nyaris tidak bisa melihat birunya langit selama hampir dua bulan.
"Hari ini asapnya sudah mulai menipis, udaranya juga sedikit terasa agak segar, beda banget sama hari-hari sebelumnya," tambahnya lagi.
Setelah hujan mengguyur beberapa wilayah yang ada di Provinsi Riau dua hari terakhir ini, membuat kabut asap sedikit menipis.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR