Sejatinya museum adalah sarana pembelajaran, kita bisa mengumpulkan kepingan-kepingan sejarah bangsa Indonesia. Dalam konteks pembelajaran sejarah, adanya program atau kegiatan interaktif di museum jauh lebih efektif daripada sekadar datang dan mencatat.
Sangat banyak kegiatan positif yang dapat kita lakukan di museum. Idealnya, siapa pun yang datang ke museum harus merasa senang. Sebab museum bukan sekadar arena menikmati benda koleksi, museum bisa pula menjadi sarana menggelar kreasi, edukasi, informasi, rekreasi, kompetisi, inovasi.
Pertama, menikmati benda koleksi museum. Lalu bagaimana cara agar masyarakat tertarik menikmatinya?
Salah satu cara, pengelola museum atau penggerak komunitas bisa menyebarkan "isu-isu" yang membuat masyarakat penasaran. Misalnya, isu adanya koleksi emas batangan yang membuat di Museum Bank Indonesia, Jakarta. Atau, isu adanya bunker dan lorong rahasia di Museum Bank Mandiri, Jakarta.
Kedua, museum juga dapat dijadikan sarana menumpahkan kreasi. Pihak pengelola museum atau penggerak komunitas dapat menggelar semacam kursus atau workshop yang melibatkan masyarakat.
Misalnya, membuat layang-layang sebagaimana dapat dilakukan di Museum Layang-Layang, Jakarta, serta membatik di Museum Tekstil. Juga menggelar kompetisi kreativitas antarsekolah, seperti kompetisi dongeng anak-anak yang pernah digelar Museum Nasional Jakarta bekerja sama dengan Komunitas 1001 Buku.
Ketiga, museum sebagai sarana edukasi bisa menjadi pusat informasi sebaiknya tidak sebatas di arena museum saja. Pihak pengelola museum juga bisa bertindak proaktif mendatangi sekolah, kampus, atau komunitas masyarakat. Ibarat menjemput bola. Dengan semakin mengenal museum, masyarakat akan semakin meminati museum.
Keempat, museum sebagai tempat rekreasi di mana masyarakat atau komunitas dapat fun mengikuti kegiatan atau program, menjajal wahana interaktif dan edukatif yang ada. Banyak sekali contohnya, antara lain senam pagi yang rutin digelar di halaman Museum Olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta tiap Minggu pagi.
Kelima, museum dapat menjadi sarana bagi anak muda yang kreatif untuk mewujudkan inovasi. Museum Sejarah Jakarta pernah menjalin kolaborasi dengan British Council menggelar kegiatan menarik di tahun 2010 yaitu video mapping projection, laser grafis penuh warna diproyeksikan di bagian depan museum. Sungguh memukau.
Masih ada seabrek cara lain menggairahkan kunjungan ke museum. Mungkin "kebiasaan" datang dan mencatat di museum sebaiknya dihilangkan saja, diganti dengan kegiatan lain yang jauh lebih kreatif. Yang penting program bersifat menarik dan melibatkan masyarakat, sehingga masyarakat merasakan keasyikan berkunjung ke museum, lalu dengan sendirinya akan makin memaknai kunjungan ke museum.
_____________________________________________________________________________
Uji kemampuan geografismu, menjadi penjelajah sejati, sekaligus mengenal Indonesia bersama kami, di permainan Penjelajah Virtual NGI. Hanya di #PenjelajahVirtual kamu bisa bermain dan mengenal museum-museum di Indonesia!
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR