Nama mochi memang berbau Jepang sebab asalnya konon dari sana. Beberapa negara sekitar Jepang juga mengenal mochi, seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Cina. Mengapa sampai Sukabumi dikenal dengan oleh-oleh mochi? Bisa jadi karena masuknya budaya Cina di Indonesia.
Nah, di Indonesia, selain Sukabumi, Semarang juga dikenal dengan mochi-nya. Makanya, kalau bertandang ke dua daerah itu jangan lupa bawa mochi sebagai oleh-oleh. Kue yang terbuat dari tepung ketan ditaburi tepung tapioka berisi kacang tanah halus dan rasanya kenyal di mulut ini praktis karena dikemas dalam keranjang kecil dari bambu.
Di Sukabumi banyak penjual kue mochi. Namun ada satu yang sudah kondang dan konon merupakan pelopor oleh-oleh khas Sukabumi ini, yakni Mochi Kaswari "Lampion". Di sebuah gang di Jln Bhayangkara terdapat sebuah bangunan baru yang cukup mencolok. Inilah lapak penjualan mochi yang lebih sering disebut dengan Mochi Lampion.
Aneka rasa mochi tersaji di sini: suji pandan, vanila, durian, pisang ambon, blueberry, melon, mocca, cokelat, keju, dan strawberry. Semuanya berisi kacang tanah manis, yang membedakan adalah rasa di "daging"-nya. Kenyal, lembut dan manisnya terasa begitu seksi di mulut kita.
Dikemas dalam kotak berisi sepuluh butir mochi, dan diikat setiap lima kotak, Mochi Lampion dijual seharga Rp30.000/ikat atau Rp6.000/kotak. Kita boleh memadukan rasa yang ada biar makin variatif dan tidak penasaran. Sayangnya mochi ini memang tidak terlalu tahan lama. Disarankan untuk dihabiskan dalam waktu empat hari saja. Bahkan untuk beberapa varian seperti durian dan keju hanya tahan dua hari. Bisa dimasukkan ke kulkas sih, tapi tentunya akan menghilangkan kekenyalan yang menjadi ciri khas penganan ini.
Berdasar informasi yang didapat dari brosur yang tersedia di lapak Mochi Kaswari "Lampion", usaha ini didirikan sejak tahun 1983 oleh Bapak Kuswandi dan sekarang sudah dikelola oleh generasi keduanya. Perlu dicatat juga, tidak ada cabang di tempat lain.
Akan tetapi, sejak tanggal 12 Februari 2014, telah dibuka Galeri Mochi Kaswari Lampion yang berada di mulut gang Kaswari II, tidak jauh dari Jalan Raya Bhayangkara. Ini tentunya memudahkan konsumen yang tidak perlu masuk sampai ke dalam gang untuk membeli mochi lampion di pabriknya.
Sekitar 2.000 keranjang mochi diproduksi setiap harinya. Jumlah ini dapat meningkat dua kali lipat di saat hari libur atau akhir pekan. (banyumurti.net)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR