Awalnya para peneliti menduga bola-bola batu digunakan sebagai senjata, dan karenanya kadang-kadang disebut "kepala gada". Gagasan lain yang pernah muncul adalah bahwa tali bisa saja dililitkan di sekitar lobus yang diukir pada beberapa bola itu untuk dilemparkan.
Namun kebanyakan arkeolog sekarang berpikir bola-bola batu dibuat terutama untuk tujuan artistik. Mungkin untuk menandakan status seseorang dalam komunitas mereka atau untuk memperingati fase penting dalam hidup mereka, kata Vicki Cummings, arkeolog dari University of Central Lancashire di Inggris yang memimpin penelitian dan penggalian kuburan kuno di Pulau Sanday tersebut.
Salah satu dari dua bola batu yang ditemukan di kuburan dekat pantai di Tresness di Sanday dari batu hitam. Bola batu lainnya dari batu kapur berwarna lebih terang. Kedua bola batu ini adalah contoh yang sangat awal dari bola-bola batu yang pernah ditemukan. Keduanya dipoles dengan halus, bukan diukir seperti bola Towie .
Baca Juga: Teka-Teki Arkeologi: Ratusan Batu Bulat Sempurna Berasal dari Magma
Mengukir bola batu cenderung merupakan praktik yang dilakukan belakangan pada periode Neolitik, kata Cummings. Sementara memoles bola batu umumnya merupakan praktik yang lebih awal.
Kedua bola yang dipoles itu "jauh lebih sederhana, tetapi tetap merupakan objek yang indah," kata Cummings seperti dikutip dari Live Science.
"Mereka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya, karena cukup memakan waktu untuk memoles batu ... Anda harus duduk di sana dengan pasir dan air dan batu, dan perlu tekun mengerjakannya."
Penemuan ini hanyalah satu dari beberapa kali penemuan bola batu dalam konteks arkeologi yang sebenarnya, kata Cummings. Menurutnya, penemuan ini mungkin dapat menjelaskan tujuan dari ditaruhnya objek-objek misterius tersebut di kuburan Neolitik.
Baca Juga: Jejak Permukiman Mesolitik Berusia 10.000 Tahun Ditemukan di Rusia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR