Wafatnya maestro wayang golek Indonesia, Asep Sunandar Sunarya, pada usia 59 tahun meninggalkan duka mendalam bagi semua penggemar tokoh wayang Astra Jingga alias Cepot.
Selain meninggalkan duka, ayah 14 orang anak itu juga meninggalkan sebuah bangunan baru yang belum sempat diresmikan. Selama beberapa tahun terakhir, di atas tanah seluas sekitar 4.200 meter persegi yang berlokasi di kampung Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, almarhum telah membangun sebuah padepokan bernama Pesantren Budaya Giri Harja. Bangunan cukup megah itu dibangun tidak jauh dari rumah keluarga dalang Asep Sunandar.
"Ada kerja sama juga sama pemerintah (Kabupaten Bandung). Tadinya mau diresmikan tahun ini," kata putra kedua almarhum, Dadan Sunandar, di rumah duka Pesantren Budaya Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Senin (31/3).
Almarhum, kata Dadan, juga berharap Pesantren Budaya Giri Harja yang merupakan mimpinya sejak lama, bisa dimanfaatkan untuk melestarikan kesenian Sunda. Selain itu, Dadan mengatakan, Abah Asep Sunandar juga meninggalkan beberapa wejangan kepada anak-anaknya untuk tetap melestarikan budaya Sunda, khusunya kesenian wayang golek.
"Abah maunya (Pesantren Budaya Giri Harja) jadi museum. Jadi tempat wisata," ungkapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR