Terobosan uji DNA yang dikerjakan oleh tim ilmuwan internasional menunjukkan bahwa Eva Anna Paula Braun, wanita yang dinikahi Der Führer, Adolf Hitler, kemungkinan memiliki nenek moyang atau berasal dari keturunan Semit (Yahudi).
Analisis DNA dari sampel rambut —yang didapatkan dari sikat rambut milik Braun pada apartemennya di The Berghof, Bavaria— itu menemukan jejak kromosom yang mungkin mengaitkan Eva Braun dengan salah satu etnis Yahudi.
Ada rangkaian spesifik gen dalam mitokondria sel DNA (mitokondria merupakan garis yang diturunkan antargenerasi dari ibu ke anak perempuannya) di sana yang sama dengan haplogroup N1b1, gen Yahudi Ashkenazi.
Kabar mengejutkan ini terungkap oleh sebuah program seri dokumenter yang menelusuri DNA tokoh-tokoh legendaris bertajuk "Dead Famous DNA", yang akan ditayangkan minggu depan.
Kalau studi memang pada akhirnya terbukti (terkonfirmasi) benar, maka diktator fasis yang dalam riwayatnya bertanggung jawab atas pembunuhan jutaan orang Yahudi mungkin telah tanpa disadari menikah dengan seorang wanita keturunan Yahudi pula.
Braun disekolahkan di sekolah Katolik dan keluarganya menyatakan mereka asli bangsa Aria. Hitler sempat menyuruh seorang sekretaris pribadinya menyelidiki latar belakang Braun, sebelum yakin dia tidak memiliki darah Yahudi.
Mereka pertama bertemu di Munich saat Braun yang masih belia menjadi asisten fotografer pribadi Hitler, dan hubungan mereka sempat dirahasiakan lantaran Hitler takut membahayakan citra dirinya di muka umum.
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR