Cili kerahkan operasi terbesar untuk memadamkan kebakaran di Valparaiso, kata Presiden Cili Michelle Bachelet. (Baca di sini)
Kebakaran di Valparaiso telah memasuki hari ketiga. Sejauh ini, api menewaskan sedikitnya 15 orang dan menyebabkan 11 ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Menurut Menteri Dalam Negeri Cili, Rodrigo Penailillo, kebakaran tersebut melalap lebih dari 2.500 rumah serta menghanguskan 1.140 hektare lahan.
Setidaknya 11 helikopter dan enam pesawat membantu upaya pemadaman. Bahkan, pesawat-pesawat dari berbagai negara tetangga Cili diminta turut menolong.
"Kami mengerahkan operasi udara terbesar sepanjang sejarah untuk memadamkan kebakaran," ujar Presiden Cili Michelle Bachelet.
Di samping menggelar operasi udara, Bachelet memerintahkan 2.000 polisi, serdadu, pelaut, polisi hutan, hingga pegawai negeri sipil untuk menyokong 5.000 petugas pemadam kebakaran.
Pemerintah kota setempat melarang mobil-mobil melaju di sejumlah ruas jalan Kota Valparaiso sehingga armada truk pemadam dan ambulans leluasa bergerak.
Sebelumnya, para pejabat kehutanan Cili mengatakan butuh waktu lebih dari 20 hari untuk sepenuhnya memadamkan kebakaran hutan di Valparaiso, tetapi mereka menekankan situasi tetap terkendali.
Alfredo Mascareño, seorang pejabat, mengatakan api yang dimulai hari Sabtu (12/4) bisa bertambah besar karena suhu panas yang tinggi dan angin kencang.
Pada Minggu (13/4), Bachelet yang memantau keadaan tanggap darurat Cili ini mengumumkan area kebakaran sebagai zona bencana.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR