Beberapa ilmuwan mengatakan, makan terlalu banyak atau sedikit saat hamil sebabkan bayi gemuk. Jika dikatakan wanita hamil makan terlalu banyak berisiko melahirkan bayi gemuk, mungkin masih masuk akal. Tapi, jika wanita hamil makan terlalu sedikit, mungkinkah melahirkan bayi gemuk?
Obesitas memang sudah menjadi masalah pelik di beberapa negara maju. Contohnya, Inggris dan Amerika Serikat. Masalah berat badan ini tak gampang “diperangi”. Jika seseorang sudah mengalaminya, setidaknya butuh waktu sekitar 9 tahun untuk bebas dari masalah ini. Belum lagi masalah kesehatan lain yang bisa ditimbulkan.
Oleh karenanya, para ahli Inggris mengatakan, sangat penting bagi wanita hamil untuk mengetahui dengan jelas berapa banyak berat badan yang boleh ditingkatkan selama kehamilan. National Health Service, lembaga pelayanan kesehatan di Inggris, menyarankan, kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan adalah sekitar 10-12 kg. Sedangkan AS menyarankan sekitar 5-9 kg.
Dr Monique Hedderson, seorang peneliti dari Kaiser Permanante Division of Research di Oakland California, mengatakan, “Berat badan yang naik terlalu sedikit atau terlalu banyak selama kehamilan secara permanen dapat mempengaruhi mekanisme yang mengatur keseimbangan energi dan metabolisme pada keturunannya, seperti pengendalian nafsu makan dan pengeluaran energi. "Ini berpotensi memiliki efek jangka panjang pada pertumbuhan dan berat badan anak berikutnya," jelasnya lagi.
Dr Geeta Nargund, dari klinik kesuburan Create, London, mengatakan, studi ini menambahkan bukti bahwa kondisi dalam rahim dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan anak. Itulah mengapa, sangat penting bagi ibu hamil mendapatkan nasihat mengenai hal ini sebelum dan selama kehamilan.
Temuan ini berdasarkan catatan dari para peneliti AS yang melacak kesehatan lebih dari 4.000 wanita hamil dan anak-anak mereka. Ditemukan, seorang wanita langsing yang makan terlalu banyak selama kehamilannya, 80 persen cenderung memiliki anak yang gemuk daripada mereka yang makan dalam jumlah yang tepat.
Sedangkan wanita hamil yang makan terlalu sedikit, kemungkinan memiliki anak yang kelebihan berat badan atau obesitas 63 persen lebih besar. Ini menunjukkan bahwa gen tidak dapat sepenuhnya memberikan efek. Sebaliknya, diperkirakan, kondisi di dalam rahim lah yang memogram metabolisme Si Janin untuk tahun-tahun di kehidupannya mendatang.
Artinya, jika Si Ibu selama hamil doyan makan (padahal sebelum hamil tidak begitu), anaknya di kemudian hari juga akan tumbuh menjadi anak yang doyan makan. Jadi, kebiasaan makan anak bukan berasal dari gen ibu, melainkan kebiasaan makan ibu saat hamil.
Dari penelitian ini juga ditemukan, ada sekitar 20,4 persen anak laki-laki dan perempuan yang lahir dari ibu yang kelebihan berat badan saat hamil. Anak-anak ini mengalami obesitas di antara usia dua dan lima tahun. Di pihak lain, hanya sekitar 19,5 persen anak yang mengalami obesitas yang lahir dari ibu yang berat badannya kurang dari jumlah yang disarankan.
Berdasarkan temuan ini, jika dikatakan makan terlalu banyak atau sedikit selama hamil sebabkan bayi gemuk, adalah benar adanya.
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR