Pelaku "pembajakan" maskapai penerbangan Virgin Australia, Matt Christopher (28), diduga berada di bawah pengaruh alkohol saat melakukan aksinya. Untuk itu, saat ini petugas tengah berupaya mengecek kondisi tubuh pelaku untuk memastikan hal tersebut.
"Kita pulihkan dulu kondisinya sambil diambil darahnya apakah ada pengaruh dari narkoba atau obat-obatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Boy Rafli Amar di Markas Besar Kepolisian RI, Jumat (25/4).
Boy menuturkan, peristiwa itu bermula saat pelaku secara tiba-tiba menggedor pintu kabin pilot. Merasa khawatir, pilot pesawat 737-800 yang berangkat dari Brisbane, Australia, menuju Denpasar, Bali, itu mengirimkan sinyal transponder ancaman pembajakan ke Air Traffic Control Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Otoritas Bandara Ngurah Rai kemudian mengambil tindakan sigap dengan mempersiapkan landasan pacu yang akan digunakan pesawat itu mendarat. Kemudian, setelah mendarat pesawat tersebut diarahkan menuju lokasi yang aman untuk upaya penyelamatan.
"Info awalnya karena ada sinyal dikirim, mengirimkan sinyal pembajakan, oleh karenanya prosedur itu dilakukan," katanya.
Boy menambahkan, saat ini semua pelaku dan awak pesawat telah berahasil dievakuasi. Tidak ada korban dalam upaya pembajakan tersebut.
Diduga ada penumpang pesawat yang mengalami kerugian psikis akibat tindakan pelaku.
Christopher telah ditangkap dan diinterogasi petugas kepolisian. Belum diperoleh informasi motif Christopher melakukan aksi tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR