Greenpeace mengatakan tanker Mikhail Ulyanov dari Rusia itu – yang saat ini merapat di pelabuhan Rotterdam – mengangkut pengiriman pertama minyak yang dibor di perairan Kutub Utara.
Sekitar 80 aktivis organisasi lingkungan alam itu berusaha menghalangi kapal itu merapat Kamis pagi. Ian Duff, kepala urusan Kutub Utara Greenpeace cabang Inggris mengatakan, “Perusahaan-perusahaan minyak tidak bisa mengebor di Kutub Utara karena es disana mulai mencair, dan mereka ingin mengebor lebih banyak minyak yang telah memicu pencairan es itu. Kami pikir hal itu tindakan bodoh.”
Polisi Belanda menaiki kapal-kapal Greenpeace dan tanker itu akhirnya bisa merapat.
Greenpeace mengatakan minyak itu berasal dari anjungan Prirazlomnaya milik Gazprom, perusahaan minyak negara Rusia.
September lalu, 30 aktivis Greenpeace dan wartawan ditahan selama dua bulan di Rusia karena berdemonstrasi di anjungan itu.
Pengiriman minyak tersebut datang sementara Eropa berdebat untuk mengurangi ketergantungan dari pasokan energi Rusia menyusul krisis di Ukraina.
Ian Bond, pakar lembaga kebijakan Center for European Reform, mengatakan,“Paling tidak separuh anggaran nasional Rusia berasal dari penjualan hidrokarbon ke Eropa. Meskipun Eropa sangat mungkin akan membeku kedinginan di musim dingin, tetapi di musim panas Eropa punya lebih banyak pilihan.”
Aktivis Ian Duff dari Greenpeace mengatakan tampaknya hanya banyak perdebatan tanpa tindakan.
“Kami tidak melihat perusahaan-perusahaan energi Barat menjauhkan diri dari Rusia. Nyatanya minyak yang datang hari ini diterima oleh Total, perusahaan yang di masa lalu berjanji tidak akan mengebor di Kutub Utara karena mereka berpendapat hal itu terlalu berbahaya,” kata Duff.
Baik Total maupun Gazprom tidak menanggapi permintaan untuk komentar terhadap protes Greenpeace itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR