Nationalgeographic.co.id—Gerilya Pangeran Dipanagara melawan ketidakadilan kolonialisme Belanda di Tanah Jawa membuatnya digelari Ratu Adil. Gelar ini adalah sematan mesianis untuk seorang 'Imam' keturunan wali yang diramalkan Jayabaya tentang kejayaan Jawa di masa depan.
Pangeran Dipanagara menganggap gelar itu cocok untuknya, karena "selalu merasa terpanggil untuk menjadi seorang 'imam agung' di Jawa."
Meski demikian, sebelum dirinya matang melawan, sudah banyak kekacauan terjadi di tanah Jawa. Kekacauan itu memunculkan tokoh yang menganggap dirinya sebagai Ratu Adil untuk melakukan perlawanan, salah satunya adalah Umar Mahdi yang membawa gerakan pada Januari 1817.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR