Jika kita berbicara mengenai Singapura memang seakan tidak ada habisnya. Berdasarkan data dari Singapore Tourism Board pada Februari 2014, Singapura telah menjadi pusat gaya hidup masyarakat Indonesia, bagaikan rumah kedua. Penduduk Indonesia senang beraktivitas seperti berbelanja dan bersantap selagi mengunjungi Singapura.
Far East Hospitality, operator hotel dan pelayanan residensial (serviced residences) terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Singapura, mengundang wisatawan Indonesia untuk menikmati Singapura layaknya penduduk lokal dengan menjelajahi sisi lain dari kota ini.
Sebagai operator, Far East Hospitality berkomitmen untuk tidak hanya memberikan kenyaman selama tinggal di hotel, tetapi juga berusaha menghadirkan pengalaman terbaik di sebuah tempat tujuan. Menurut pernyataan dari Arthur Kiong, Chief Executive Officer Far East Hospitality, “Kami ingin tamu kami menikmati juga lingkungan sekitar dan berbagai pengalaman seru khas Singapura. Kuncinya adalah jeli dalam mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan kami, bahkan sebelum mereka berpikir mengenai hal tersebut.”
Kali ini, Far East Hospitality telah menemukan 5 pilihan kuliner terbaik di sekitar hotel-hotelnya, yang tentunya akan disukai wisatawan. Dengan naiknya nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah, wisatawan pun dapat menikmati hidangan kuliner terbaik yang lezat namun tetap bisa berhemat.
Far East Hospitality menyambut wisatawan Indonesia yang ingin menikmati cita rasa kuliner lezat khas Singapura di sekitar hotel-hotel Far East Hospitality.
Arthur Kiong mengatakan, “Kami menyadari bahwa wisatawan juga senang mencicipi hidangan kuliner lokal dengan cita rasa berbeda dari yang kami tawarkan di restoran-restoran hotel – dan hal tersebut menjadi bagian seru dari perjalanan mereka. Kami telah menemukan beberapa pilihan kuliner terbaik di sekitar hotel-hotel kami, yang tentunya akan disukai wisatawan. Dengan naiknya nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah, wisatawan pun dapat menikmati hidangan kuliner terbaik yang lezat namun tetap bisa berhemat.”
Untuk dapat menikmati hidangan khas Singapura yang sesungguhnya, makanan kaki lima tetap berada di urutan teratas daftar rekomendasi untuk wisatawan selama di Singapura. Jika wisatawan bingung dengan berbagai pilihan yang ditawarkan, ada satu tips sederhana: semakin panjang antrean, semakin lezat pula kuliner yang ditawarkan.
Di bawah ini adalah lima rekomendasi pilihan kuliner Singapura terbaik dengan harga terjangkau yang tidak akan menguras isi kantong Anda, hanya berjarak 15 menit dari hotel-hotel Far East. Apa saja?
1. Swee Choon Tim-Sum
Swee Choon Tim-Sum (Dim Sum) merupakan pilihan yang sempurna. Pelanggan dapat memilih untuk duduk di ruangan dengan penyejuk udara atau di ruangan terbuka. Kedai mulai dibuka pukul 18.00 sore hingga 06.00 pagi. Kedai bercita rasa tinggi ini cukup mudah untuk diakses dari pusat kota sehingga menarik kawanan pemburu kuliner tengah malam. Har Kao Kukus (dengan potongan udang segar di dalam), Bubur Century Egg, dan Roti Gurih Custard Telur Asin merupakan tiga dari ratusan pilihan Dim Sum dan Pao yang perlu Anda coba. Untuk dapat menikmati sajian ini, Anda hanya perlu membayar sekitar Rp 4.500 – Rp 45.000 untuk setiap porsinya.
2. Old Airport Road Food Centre
Tempat ini menjadi pusat kuliner favorit berbagai blogger makanan. Kuliner yang ditawarkan jauh lebih lezat dengan harga yang jauh lebih murah. Penggemar tiram dan kerang akan jatuh cinta ketika mencelupkan omelet tiram dan kerang mereka ke dalam saus pedas yang menggabungkan kenikmatan rasa asam, manis, pedas, dan gurih yang lezat. Berbagi pilihan olahan Nasi, Bakso Ikan Goreng dan Panggang, dan ratusan pilihan olahan Mie juga dapat Anda temukan. Buka untuk makan siang hingga tengah malam, surga kuliner ini dapat Anda nikmati dengan harga antara Rp9.000 – Rp90.000, sangat layak untuk dicoba!
3. Curry Times
Tempat yang satu ini akan sangat berkesan bagi pecinta budaya dan sejarah dengan nuansa yang akan membawa pengunjung kepada kedai khas Cina tempo dulu (namun dengan tambahan penyejuk udara yang nyaman), dilengkapi dengan meja marmer dan kursi kayu. Roti Kari, Kari Ayam, Potongan Kari Ikan Gurih merupakan beberapa pilihan hidangan spesial yang dapat Anda coba. Jika Anda bukan penggemar makanan pedas, Anda pun dapat memilih tingkat kepedasan yang sesuai dengan selera Anda. Sebelum meninggalkan kedai ini, jangan lupa untuk mengambil sekantong kudapan biskuit cuma-cuma yang dibuat dengan campuran kari yang menggiurkan. Curry Times buka setiap hari mulai pukul 7.00 pagi hingga 9.30 malam. Dengan harga di bawah Rp100.000 Anda dapat memanjakan lidah Anda dengan semangkuk kari terbaik.
4. Food Opera
Ide di balik pembuatan Food Opera adalah untuk membawa berbagai sajian kuliner yang ditawarkan pedagang kaki lima ke pusat kota, dengan nuansa elegan yang dilengkapi dengan perabotan dan dekorasi yang eksentrik. Dengan 26 kedai termasuk 4 restoran kecil, Food Opera menawarkan pencinta kuliner berbagai jenis pilihan makanan lokal seperti Mie Daging Sapi Scotts, Mie Udang Goreng Hokkien Yong Heng, dan Nasi Bebek Panggang Luk Yu Teahouse and Restaurant yang termasyur. Orchard Road bukan merupakan surga kuliner, dan Food Opera merupakan satu dari pusat kuliner terbaik di daerah ini. Dibandrol dengan harga antara Rp30.000 – Rp120.000, bersiaplah untuk tenggelam dalam kelezatan di surga kuliner ini! Buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Mana lagi di Orchard Road Anda dapat menemukan lokasi pusat kuliner yang strategis dan nyaman?
5. Food for Thought
Kafe ini menawarkan konsep unik dengan teknologi mutakhir, menyediakan sistem swalayan yang memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar di kasir tanpa petugas dan nantinya pelayan akan langsung mengantarkan pesanan ke meja Anda. Dengan harga di bawah Rp 200.000 Anda dan kerabat dapat mencicipi berbagai pilihan kuliner yang menggiurkan mulai dari hidangan Barat hingga masakan khas Singapura yang spesial. Setiap kali Anda bersantap di kafe ini, Anda akan secara otomatis berkontribusi dalam aksi sosial seperti penyediaan air bersih, distribusi makanan, atau pemberantasan kemiskinan melalui misi sosial yang diinisiasi oleh Food for Thought.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR