Fedor Konyukhov (63), seorang pelaut asal Rusia, berhasil merampungkan perjalanannya berperahu sejauh 16.000 kilometer dari Cili, Amerika Selatan, ke Sunshine Coast di Queensland, Australia, Sabtu (31/5) lalu.
Perjalanan tersebut ia tempuh dengan mendayung perahu, seorang diri, selama lima bulan.
Konyukhov, yang bekerja sebagai seorang pendeta, juga pernah bertualang di tempat lain, mulai dari Gunung Everest hingga Antartika. Di Queensland, ia disambut oleh Duta Besar Rusia yang membawa surat ucapan selamat dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelum Konyukhov, sudah banyak petualang yang mengarungi perairan Australia.
Salah satunya Jessica Watson, yang menjadi orang termuda yang berlayar non-stop keliling dunia selama 210 hari. Ini Ia lakukan saat berusia 16 tahun.
Berkat itu, Watson dikagumi banyak orang. Namun perjalanannya sempat menuai kontroversi, saat bertabrakan dengan sebuah kapal pengangkut. Akibat peristiwa itu, ada yang mempertanyakan kemampuan berlayarnya dan apakah keputusan orang tuanya membolehkan ia pergi merupakan keputusan yang tepat.
Ada juga Zeb Walsh dan Brad Gaul dari Australia bersama Jack Bark dari Amerika Serikat yang mendayung menyeberangi selat Bass bulan Maret lalu. Selat ini memisahkan Australia dan pulau Tasmania.
Sedangkan Stuart Trueman mengelilingi benua Australia menggunakan sampan kayak selama 16 bulan. Perjalananan sejauh 16.000 kilometer itu ia tempuh tahun 2010 dan 2011. Tepatnya, selama satu tahun empat bulan.
Dalam petualangannya itu, Trueman menghadapi badai, hiu, dan sampannya sempat terbalik sebanyak lebih dari lima kali. Truman sempat pula diikuti sekelompok buaya, yang masing-masing panjangnya sekitar empat meter.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR