Berdasarkan penelitian terbaru yang mengemuka pada pertengahan Mei lalu, pencairan es masif di wilayah Antartika Barat sudah dimulai—dengan kecepatan melebihi perkiraan.
Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa sistem glasial utama pada bagian yang sebelumnya dianggap stabil, sedang mengalami keruntuhan.
Padahal awalnya diperkirakan bongkahan gletser seluas sekitar 3,2 kilometer akan masih bertahan, tetap stabil hingga ribuan tahun ke depan.
"Pencairan pesat di Lapisan Es Antartika Barat itu tampaknya sudah tidak dapat diubah. Bagian yang tengah mencair akan tenggelam ke dalam laut," demikian pernyataan yang diungkap peneliti gabungan dari University of California, Irvine dan NASA tersebut.
Terbukti pencairan yang menerus mengakibatkan sebuah gletser, Thwaites, terancam. Bila Thwaites lenyap, besar kemungkinannya keseluruhan sistem glasial juga turut menghadapi ancaman yang sama: akan berangsur tenggelam. Sebab, dampak pecahnya satu bagian gletser seperti Thwaites ini mirip seperti proses dari sebuah kegagalan mekanis.
Efek pencairan gletser dipastikan signifikan terhadap kenaikan muka-laut di seluruh dunia. (Baca lagi: Luap Laut di majalah NATIONAL GEOGRAPHIC)
Illmuwan mengatakan, oleh karena temuan baru ini maka prakiraan mengenai kenaikan permukaan laut global pun akan perlu disesuaikan. Sementara prediksi pada penelitian sebelumnya, pencairan seluruh gletser Antartika Barat—kalau memang terjadi— akan menaikkan permukaan laut sampai 3,3 meter.
Penelitian ini diterbitkan dalam Geophysical Research Letters-American Geophysical Union.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR