Banyak kawasan di berbagai belahan dunia memanfaatkan status World Heritage Listing UNESCO untuk mempromosikan wisata di masing-masing tempat.
Suatu kawasan bisa bergelar warisan dunia untuk berbagai alasan. Contoh kawasan warisan dunia adalah Lake District di Inggris wilayah barat laut. Konon, kawasan ini menjadi sumber inspirasi bagi begitu banyak seniman dan penulis Inggris.
Tapi ada sisi lain yang menarik dalam sejarah kawasan ini, yaitu cara beternak domba jenis Herdwick yang langka. Penduduknya menerapkan sistem beternak yang unik.
Di keseluruhan wilayah Inggris hanya ada sekitar 50.000 domba Herdwick. Hampir seluruhnya ada di radius 25 kilometer Kota Coniston, Lake District.
Cara beternaknya menggunakan sistem kuno yang sudah hampir punah. Salah seorang pembiak setempat, James Rebanks, menjelaskan bahwa sistem itu memungkinkan anda untuk membawa sejumlah domba ke pegunungan agar mereka bisa merumput.
Hanya ada dua-tiga ratus keluarga di kawasan tersebut yang beternak domba Herdwick. Karena kelangkaan dan nilai sejarah tersebut, pemerintah Inggris Raya meminta agar Lake District dijadikan situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2016.
Salah satu penyeru kampanye ini adalah Rebanks. Ia juga sedang menulis penelitian tentang 878 situs warisan di dunia.
Ia tengah berada di Australia untuk membantu kawasan Adelaide Hills di Australia Selatan dalam usahanya meminta status warisan dunia, sebagai sebuah kawasan pertanian.
Yang termasuk Adelaide Hills adalah Lembah Barossa, Adelaide Hills, McLaren Vale dan Semenanjung Fleurieu.
Jan Angas, seorang peternak di Lembah Barossa, senang mendengar kesuksesan Lake District. Menurutnya, lima belas tahun yang lalu, para pemilik lahan Barossa menganggap pariwisata sebagai sesuatu yang agak merepotkan, namun kini pariwisata dianggap amat penting, terutama untuk kelangsungan pertanian di wilayah tersebut.
Menurut James Rebanks, Barossa adalah contoh di mana penduduk wilayah memiliki ikatan yang amat kuat dengan wilayah tersebut.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR