Rencana Australia untuk membabat 74.000 hektar hutan Tasmania yang dilindungi akan dibicarakan dalam pertemuan organisasi budaya PBB, UNESCO di Qatar, yang dimulai hari Minggu (15/6).
Hutan Tasmania merupakan situs warisan dunia atau World Heritage Site yang ditetapkan UNESCO, namun pemerintah Australia ingin mencabut status itu sehingga pembabatan hutan dapat dimulai.
Ribuan warga di Tasmania melakukan protes menentang langkah itu Sabtu (14/6).
Pemerintah Australia mengatakan kawasan itu menurun kualitasnya karena pernah ditebang sebelumnya.
Bila upaya ini berhasil, Australia akan menjadi negara maju pertama yang mencabut status hutan yang dilindungi untuk kepentingan ekonomi.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengupayakan usulan itu untuk kepentingan industri kayu yang mempekerjakan 66.000 orang.
Kelompok oposisi Partai Hijau menyebut Abbott "perdana menteri penebangan".
Sementara juru bicara kelompok konservasi Wilderness Society Vica Bayley mengatakan ,"Menebang hutan Warisan Dunia sama cerobohnya dengan merusak tempat Warisan Dunia lain, seperti menggunakan Grand Canyon (di Amerika Serikat) sebagai tempat pembuangan sampah, dan menghancurkan Sydney Opera House untuk apartemen atau menjual Menara Eiffel untuk besi tua."
Kawasan yang dilindungi lain di Australia, Great Barrier Reef, juga masuk dalam pertemuan Komisi World Heritage UNESCO di Doha.
Australia mengharapkan UNESCO tidak menurunkan status Great Barrier Reef menjadi "status berbahaya" karena kerusakan akibat polusi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR