NASA berfokus mengirim manusia ke Mars. Namun, ada hal penting yang mereka temukan. Ternyata astronaut yang ekstrovert bermasalah kalau dikirim melakukan perjalanan jauh ke luar angkasa. Mengapa?
Mereka yang ekstrovert cenderung bawel dan dalam lingkungan kapal yang sempit. Mereka akan minta perhatian berlebih sehingga bisa mengganggu misi ke Mars yang berjalan selama tiga tahun.
Menurut Profesor Suzanne Bell, di DePaul University in Chicago, mereka yang ekstrovert akan bermasalah akan hal itu. Jika satu astronaut bawel sementara yang lain tidak mau bersosialisasi maka itu akan mengganggu penerbangan.
NASA tertarik akan isu ini. Apalagi penerbangan ke luar angkasa bukan hal yang main-main. Studi ini sudah mengambil sampel dari simulasi penerbangan ke luar angkasa di antartika selama 100 hari.
Hasil penelitian menunjukkan astronaut yang ekstrovert bermasalah kalau melakukan perjalanan jauh ke luar angkasa.
Umumnya ekstrovert bagus untuk kerjasama tim namun kalau dalam lingkungan yang terisolasi malah menurun kemampuannya.
(Baca juga: Perbedaan Antara Otak Ekstrovert dan Introvert)
Namun bukan berarti orang ekstrovert tidak boleh jadi astronaut sebab yang diperlukan adalah keseimbangan dalam tim astronaut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR