Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa pesawat penumpang Malaysia Airlines ditembak jatuh di kawasan timur, daerah yang menjadi basis pemberontak pro-Rusia.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan pesawat jatuh akibat "tindak terorisme".
"Kami ingin menegaskan bahwa ini bukan kecelakaan atau bencana. Ini adalah tindak terorisme," kata Presiden Poroschenko.
Para pejabat Ukraina mengatakan 295 orang yang berada di pesawat tersebut tewas.
Termasuk di antara penumpang adalah 154 warga Belanda dan 11 warga negara Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan pihaknya sudah mendapat pemberitahuan tentang penembakan pesawat Malaysia Airlines.
"Para pejabat Ukraina meyakini bahwa pesawat ini ditembak jatuh. Pada tahap ini Malaysia belum bisa memastikan penyebab tragedi ini," kata PM Razak di Kuala Lumpur, Jumat dini hari (18/7).
'Terkena rudal'
"Tapi kami akan mencari tahu apa yang terjadi dengan penerbangan ini. Akan ada penyelidikan menyeluruh. Bila memang pesawat ditembak jatuh, kami menuntut agar pelakunya diajukan ke pengadilan," katanya.
Seorang sumber intelijen Amerika Serikat di Washington kepada kantor berita Associated Press mengatakan bahwa diyakini pesawat penumpang Malaysia jatuh akibat rudal darat ke udara.
Ia mengatakan pemerintah Amerika masih mengumpulkan informasi namun besar kemungkinan pesawat ini terkena rudal.
Klaim bahwa pesawat ditembak jatuh sudah dibantah oleh pemberontak di Ukraina timur.
Pesawat dengan nomor penerbangan MH17 ini tengah dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur ketika jatuh pada Kamis sore waktu setempat.
Lebih dari separuh penumpang diketahui merupakan warga negara Belanda.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR