Ledakan masih terjadi baik di Gaza maupun Israel selatan walau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan gencatan senjata pada Senin (28/7) kemarin.
Sebuah ledakan terjadi di Kota Gaza sehingga menewaskan 10 orang, delapan di antara mereka adalah anak-anak.
Pejabat resmi Palestina mengatakan mereka tewas karena serangan misil Israel, tetapi Israel mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh "teroris" yang salah tembak.
Sementara itu, ada empat tentara Israel yang tewas dan 10 lainnya terluka akibat terkena mortir di Distrik Eshkol.
Lima anggota milisi Hamas juga tewas di dalam wilayah Israel, kata pejabat setempat.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa operasi militer di Gaza bisa Klikmemakan waktu yang lama.
"Kami akan melanjutkan aksi dengan agresif dan bertanggung jawab sampai misi kami untuk melindungi warga, tentara, dan anak-anak bisa tercapai," katanya.
Korban bertambah
Di Kota Gaza, wartawan BBC Martin Patience mengatakan ada kekalutan, duka, dan kebingungan meliputi warga ketika para korban dilarikan ke rumah sakit utama.
"Seorang warga mengatakan kepada saya bahwa dia mendengar ledakan besar. Dia lari keluar dan menemukan banyak jenazah di jalan," kara Patience.
"Hari ini (Senin) adalah awal dari festival menyambut Idul Fitri. Sejumlah warga Gaza berdoa di masjid yang rusak karena serangan. Anda bisa melihat anak-anak bermain kala itu."
"Idul Fitri seharusnya menjadi momen yang menggembirakan, tetapi di sini hanya ada kepedihan dan kemarahan."
Konflik antara Israel dan Hamas telah menewaskan 1.030 warga Palestina—mayoritas warga sipil—sejak 8 Juli lalu.
Di sisi Israel, sebanyak 48 tentara dan 3 warga sipil juga tewas.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR