Seorang atlet panjat tebing veteran AS tewas setelah jatuh saat melakukan aksinya di Taman Nasional Yosemite. Ini terjadi beberapa jam saja setelah melamar kekasihnya.
Brad Parker (36), jatuh dan tewas saat memanjat tebing Matthes Crest, yang dianggap sebagai salah satu tebing yang paling sulit ditaklukkan di taman nasional itu.
Kekasih Brad, Jainee Dial, beberapa jam sebelumnya menerima lamaran dari atlet itu beberapa jam sebelum Brad memanjat tebing yang terletak tak jauh dari Cathedral Peak itu.
Cathedral Peak adalah bagian dari pegunungan Cathedrar Range di bagian selatan Taman Nasional Yosemite. Nama gunung setinggi 3.327 meter ini didapat karena bentuknya yang mirip dengan atap menara sebuah katedral.
Kembali ke kisah Brad Parker, harian The Santa Rosa Press Democrat sempat mewawancarai ayah sang atlet, Bill Parker. Dia mengatakan Brad sangat bahagia setelah lamarannya diterima sang kekasih.
Bill Parker menduga, faktor kelelahan setelah pemanjatan terakhir menjadi penyebab tragedi yang menewaskan putranya itu.
Tak lama setelah melamar, Jainee dan Brad melanjutkan kegiatan mereka masing-masing dan beberapa jam sesudahnya Brad meninggal dunia.
"Brad Parker memanjat Matthes Crest sendirian dan tanpa tali pengaman. Dia jatuh di rute pemanjatan biasa dan sejumlah pemanjat tebing menyaksikan tragedi itu," kata Penjata Taman Nasional Yosemite, Kari Cobb.
Brad Parker menjadi pemanjat tebing kedua yang tewas saat tengah beraksi di Taman Nasional Yosemite tahun ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR