Siapakah pencetus Sphinx yang Agung di Mesir? Tiada jawaban meyakinkan—bahkan ada teori sinting menyatakan teori seputar kehadiran makhluk angkasa luar, alien.
Patung raksasa berbahan batu kapur, setinggi Gedung Putih di Washington, serta bertelapak tangan lebih besar dari bus kota ini telah hadir sejak masa Kerajaan Lama Mesir, mungkin di masa Firaun Khafra bertahta antara 2558-2532 SM.
Patung singa mendekam berkepala manusia ini sudah tergolong peninggalan kkuno, bahkan semasa Ratu Cleopatra melihatnya pada 47 SM. Namun daya tariknya tetap kuat, lihat saja para pemimpin dunia seperti Napoleon sampai Barack Obama berjalan kaki ke Giza untuk berkontemplasi seperti yang dilakukan sang ratu dari Sungai Nil itu.
"Sphinx" adalah nama alias dalam bahasa Yunani kuno, yang baru digunakan setelah ia hadir berabad-abad lamanya. Pun hanya Piramida Giza dan Sphinx yang termasuk Tujuh Keajaiban Dunia kuno, yang masih tersisa dan mampu bertahan menembus zaman.
Sphinx yang Agung aslinya dicat mirip warna-warna buku komik. Ini terbukti melalui adanya jejak pigmen merah di bagian telinga.
Konon, sebuah bangunan dari Pulau Atlantis yang tenggelam berada di bawah Sphinx, dengan pintu masuk di telapak kanannya — tetapi para arkeolog tidak menemukan apapun.
Sementara itu, bertentangan dengan sejarah populer yang menyebut hidungnya hilang gara-gara meriam Napoleon, bagian hidung ini diperkirakan hilang lebih dari 300 tahun sebelum ia tiba di Mesir pada 1798.
Bila Anda tidak suka terpapar Matahari di Gurun Sahara, pesanlah tiket Sound and Light Show pada malam hari saat temperatur lebih sejuk. Monumen bermandikan cahaya yang menakjubkan serta dilengkapi narasi kesejarahan yang menarik.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR