Banyak penelitian mengungkap bahwa perubahan iklim sebabkan bencana, seperti banjir, angin kencang, bahkan kekeringan. Namun di balik segala yang buruk tentu ada hal baik, bukan?
[Perubahan Iklim Pengaruhi Kekuatan Tornado, artikelnya di sini]
Ingin tahu apa sisi baik perubahan iklim? Mungkin salah satunya adalah perubahan tingkah laku manusia untuk hidup lebih mencintai alam, sebutlah itu hidup hijau atau berkelanjutan.
Apakah pilihan untuk hidup hijau benar-benar menjadi pilihan atau sekadar mengikuti tren?
Beberapa tahun belakangan perubahan iklim yang semakin menjadi-jadi menuntut gaya hidup manusia berubah pula. Namun muncul pertanyaan, apakah pilihan untuk hidup hijau benar-benar menjadi pilihan atau sekadar mengikuti tren? Benarkah bahwa hidup hijau akan menekan perubahan iklim yang terlanjur terjadi?
Melalui proyek Greendex, National Geographic bekerja sama dengan GlobeScan mencoba melakukan survei. Tujuannya mengukur serta memonitor tingkah laku konsumsi masyarakat dunia, apakah benar-benar akan berdampak baik bagi perubahan iklim. Serta mempromosikan cara hidup berkelanjutan.
Pengetahuan tentang lingkungan terus meningkat sejak 2012, sebanyak 61 persen orang mulai menyadari betapa pentingnya hidup berkelanjutan—berdampingan dengan alam. Padahal sebelumnya hanya sekitar 56 persen orang menganggap hidup berkelanjutan perlu diterapkan.
Sebanyak 18.000 orang yang tersebar dalam 18 negara disurvei tentang tingkah lakunya dalam mempraktikkan hidup hijau atau berkelanjutan. Seperti penggunaan energi, pemilihan transportasi, sumber makanan—menggunakan pangan organik atau konvensional produk—, kesadaran tentang tanggung jawab terhadap lingkungan, dan tentunya pengetahuan isu lingkungan.
Greendex dilakukan di Argentina, Australia, Brasilia, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, Inggris, Hunggaria, India, Jepang, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, Korea Utara, Spanyol, Swedia, dan Amerika Serikat. Sebelumnya di tahun 2008 survei hanya dilakukan pada 14 negara dan terus meningkat di tahun 2009 dengan 17 negara.
Terry Garcia, Chef Science and Exploration Officer di National Geographic Society berkata, “National Geographic mencoba membangun Greendex sebagai alat untuk mengukur tingkah laku bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan harapan dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.”
Sedangkan, Eric Whan dari GlobeSan berpendapat bahwa pentingnya Greendex sebagai acuan bagi perorangan, perusahaan, dan pemerintahan di setiap negara untuk meringankan dampak perubahan iklim dan mencoba mengaplikasikan cara hidup berkelanjutan.
Muncul kesadaran
Sejauh ini, tim menemukan fakta bahwa pengetahuan tentang lingkungan terus meningkat sejak tahun 2012. Selain itu, tingkat kekhawatiran manusia tentang perubahan iklim terus meningkat sehingga kebanyakan mulai mengaplikasikan gaya hidup berkelanjutan.
Hasilnya semakin banyak orang menggunakan panganan lokal dan organik sebagai pilihan makanan. Hampir seluruh orang yang disurvei percaya bahwa perlu adanya perubahan cara memproduksi dan konsumsi.
Tak hanya itu saja, sebanyak 51 persen orang di 18 negara tempat Greendex dilakukan, menyatakan kekhawatirannya tentang perubahan iklim. Mereka percaya bahwa pemanasan global berdampak buruk pada kehidupan dunia.
Walau terjadi peningkatan kesadaran pentingnya untuk hidup berkelanjutan, lain halnya dengan Kanada, Tiongkok, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Tingkat Greendex kelima negara itu justru menurun dibandingkan tahun 2012 lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR