Gunung api Kilauea yang terus mengeluarkan lava sejak Juni ini tampaknya tak berniat menghentikan aksinya ini. Lava terus mengalir dan mulai menyerang desa Pahoa di Hawaii. Rumah-rumah di desa itu mulai terancam cairan panas lava, beberapa warga pun mulai mengungsi.
Hawaii County Civil Defense Agency menyebutkan aliran lava mulai bergerak menuju hunian warga sejak 27 Juni silam telah mengancam 40 hingga 50 rumah.
Lava gunung Kilauea aktif sejak 1983 silam, biasanya aliran lava mengalir menuju selatan kemudian menuju lereng dan berakhir di lautan. Namun tidak dengan aliran lava kali ini. Pasalnya kemunculan celah baru di kawah Pu’u O’o membuat arah lava justru berlawanan dari biasanya, yakni menuju Desa Pahoa.
Berdasarkan data dari U.S. Geological Survey, aliran lava sempat bergerak hingga 10 meter tiap jam kemudian melambat menjadi 5 meter tiap jam. Dengan kecepatan inilah akhirnya desa Pahoa pun bersiap kedatangan tamu tak diundang, aliran lava panas.
Michael Garcia, ahli geologi di University of Hawaii, Manoa berkata, “Gunung berapi ini telah berulang kali berubah pikiran.” Seperti tahun 1997, Kilauea meletus tetapi aliran lava tidak mengalir karena tersumbat bebatuan.
Mengalirnya lava panas di desa Pahoa tak membuat warganya ketakutan—walau beberapa tetap ada yang mengungsi. Alfred Lee, salah satu warga Pahoa yang tak takut dengan lewatnya lava di pekarangan rumahnya. Justru ia membangun tanggul untuk membelokkan laju lava.
Pembangunan tanggul setidaknya sedikit memberi gambaran laju lava yang sulit diprediksi. “Sayangnya tanggul buatan manusia dengan struktur seadanya mungkin membuat laju lava kurang dapat diprediksi,” ujar Ken Rubin yang juga ahli geologi dari University of Hawaii.
Sementara Pemerintah Hawaii mempunyai pekerjaan untuk menyusun skenario terburuk, jika lava Kilauea terus mengalir. Karena lava mungkin saja membuat tanah ambruk dan mengancam saluran listrik. Lava pun menciptakan awan asap beracun karena membakar segala hal yang dilewatinya dan mengancam kesehatan warga. Bahkan pemerintah Hawaii mempertimbangkan untuk menutup sekolah dekat aliran lava. Hal paling dikhawatirkan ialah aliran lava mampu memutus jalan utama di kawasan itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR