Pemerintah Uruguay mulai mendaftar perkumpulan petani ganja sebagai bagian dari rencana negara itu mengizinkan penjualan mariyuana.
Perkumpulan petani ganja yang memiliki anggota hingga 45 orang akan diizinkan untuk menanam dan menumbuhkan 99 tanaman ganja setiap tahunnya.
Sejak Agustus 2014 lalu, warga Uruguay—dengan syarat tertentu—tidak dilarang untuk menumbuhkan enam tanaman ganja di rumahnya.
Uruguay telah melegalkan produksi dan penjualan ganja sejak Desember tahun lalu, dan berharap awal tahun baru nanti masyarakat dapat membelinya di apotik untuk konsumsi kesehatan.
Berdasarkan undang-undang yang baru, setiap anggota perkumpulan petani diizinkan menghasilkan sekitar 480 gram ganja setiap tahun.
Namun demikian, pemerintah Uruguay membatasi wilayah penanaman ganja itu minimal berjarak 150 meter dari sekolah, perguruan tinggi atau pusat rehabilitasi narkoba.
Isu sensitif
Kebijakan Uruguay melegalkan ganja telah menjadi isu sensitif menjelang putaran kedua pemilu presiden pada 30 November nanti.
Kedua calon presiden yang bersaing mengatakan mereka akan menerbitkan aturan baru terkait persoalan pelegalan ganja ini.
Undang-undang yang mengizinkan produksi dan penjualan ganja merupakan produk Presiden Uruguay Jose Mujica, yang berpendapat hal ini dilakukan untuk mengalihkan keuntungan dari pedagang narkotika dan mengalihkan pengguna dari obat-obatan yang lebih keras.
Khusus orang dewasa
Di bawah Rancangan Undang Undang (RUU) itu, pemerintah dapat menjual mariyuana pada orang dewasa yang terdaftar di basis data.
Beberapa pemimpin Amerika Tengah, termasuk presiden Guetamala dan Kosta Rika, telah berbicara mengenai perlunya mempertimbangkan untuk melegalkan beberapa jenis narkotika demi melemahkan kartel.
Di Uruguay saja, pasar ilegal mariyuana diperkirakan bernilai $75 juta pertahun.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR