Martha Tilaar (77), tokoh di balik nama besar Martha Tilaar Group yang merupakan perusahaan raksasa di bidang industri kecantikan dan pengobatan tradisional Indonesia, nyatanya tak pernah melupakan tempat dia berakar. Martha Tilaar punya niat dan kepedulian untuk memberikan kembali sesuatu ke kota kelahirannya: Gombong.
Melalui Yayasan Warisan Budaya Gombong yang mulai didirikan awal tahun ini, dedikasi Martha Tilaar akan terlaksana.
Roemah Martha Tilaar di Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, bakal diresmikan dan dibuka untuk umum pada Sabtu besok (6/12). Acara peresmian juga sekaligus mengawali Festival Roemah Martha Tilaar 7 - 10 Desember 2014 dengan rangkaian kegiatan meliputi pameran kriya, diskusi, lokakarya, serta pertunjukan seni.
Gombong sebagai kota tempat Martha Tilaar bertumbuh dan menghabiskan masa kecilnya hingga remaja, tak heran rumah keluarga di Gombong menjadi sangat bersejarah baginya.
"Sekitar empat tahun lalu, saat kami melakukan napak tilas, tercetus gagasan seandainya rumah ini bisa kita jadikan museum, bermanfaat bagi masyarakat —Ibu Martha akan merasa bangga sekali— dia bermimpi Gombong dan sekitarnya bisa menjadi kota turis, penginapan dan tempat-tempat wisatanya bisa lebih baik," ujar Samuel Pranata, perwakilan Martha Tilaar Group, di Gombong (5/12).
Menurut Samuel yang sekaligus kemenakan dari Martha Tilaar sendiri, Martha Tilaar selalu penuh kebanggaan terhadap tempat kelahirannya. "Dia selalu bilang \'Saya ini orang [asal] Gombong\'."
Angkat potensi
"Sesuai temanya Untukmu, Gombong, ini persembahan Martha Tilaar kepada Kota Gombong," ungkap Direktur Pengembangan Roemah Martha Tilaar, Reza Adhiatma, "Kita bermitra dengan banyak mitra lokal. Kita akan benar-benar mengekspos potensi-potesi daerah ini."
Reza menambahkan, visi Yayasan Warisan Budaya Gombong ingin mengubah identitas Gombong dan Kabupaten Kebumen yang dalam catatan merupakan salah satu wilayah termiskin di Jawa Tengah, jadi berdaya dan masyarakatnya sejahtera.
Sementara misi utama yayasan ini adalah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat wujudnya di bidang-bidang ekonomi, kerakyatan dan seni budaya, serta khususnya mendorong peran perempuan menuju kesejahteraan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR