Sungai kuno
Temuan Curiosity didasarkan pada pengamatan geologis lebih dari setahun, seiring penjelajahan wahana itu yang bergerak dari lokasi pendaratan tahun 2012 ke arah selatan menuju puncak besar dan keluar di dataran kawah.
Pada waktu itu, robot melihat sedimen berjalur yang sangat jelas diakibatkan oleh sungai kuno.
Dan makin jauh ke selatan Curiosity bergerak, makin jelas bahwa kegiatan fluvial -terkait sungai- ini berakhir di delta-delta dan danau statis di pusat cekungan.
Tapi yang lebih penting dari kisah ini adalah kecenderungan dari lapisan-lapisan sedimen, yang bisa dilihat wahana ini, semuanya mengarah menuju gunung, kendati datarannya makin tinggi.
"Kita selalu melihat adanya pola yang sistematis sama, yang cukup menarik," kata Prof Sanjeev Gupta, ilmuwan Curiosity dari Imperial College London, Inggris.
Selama jutaan tahun, sedimen yang mengendap keluar dari tubuh air yang statis akan membangun lapisan batuan -tumpukan demi tumpukan- yang kini membentuk Gunung Sharp.
Ilmuwan Curiosity, Prof John ,berpendapat, pengungkapan misteri Gunung Sharp ini hanya dimungkinkan dengan robot di permukaan Mars -tak bisa oleh pengamatan satelit.
"Tidak ada cara untuk mengamati ini dari orbit," katanya kepada wartawan.
Masih banyak pertanyaan yang muncul.
Para peneliti akan mesti mencari tahu seberakpa kuat daya tahan air melewati waktu.
Dan gagasan bahwa Mars jauh lebih hangat di masa lalu, bertentangan dengan model iklim saat ini untuk waktu itu.
Tim berharap untuk menjawab beberapa pertanyaan ini dalam bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang, setelah Curiosity memanjat gunung itu dan mempelajari lapisan batuan yang berbeda.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR