Sejak 1996 silam, UNESCO menobatkan Katedral Cologne sebagai situs warisan dunia.
Setiap harinya rata-rata 20.000 orang mengunjungi Katedral Cologne, membuatnya
dinobatkan sebagai tempat wisata paling banyak dikunjungi di Jerman. Selain sebagai
wisata bersejarah, katedral ini tetap berfungsi sebagai tempat ibadah seperti biasa.
Pembangunan mahakarya gotik ini memakan waktu enam abad dan selesai pada 1880.
Bentuk fisiknya begitu memesona. Layaknya bangunan khas gotik, menara katedral
mengerucut di bagian puncak yang runcing. Di Eropa, Katedral Cologne dinilai sebagai karya seni terpenting dari era Goldsmith.
Berada di jantung kota Köln, dua menara katedral menjulang tinggi ke langit. Selain Gero Cross pun dapat dijumpai di gereja yang terletak di sisi Sungai Rhein ini. Merupakan salib kayu ek tertua yang dibuat pada 976. Ada pula Milan Madonna, pahatan kayu yang berasal dari abad ke-13.
Letaknya yang sangat dekat dengan stasiun kereta api membuat Kölner Dom dibombardir bom udara selama Perang Dunia II. Menariknya—sekaligus ajaib—bangunan katedral tetap berdiri tegak. Justru menara kembarnya yang raksasa menjadi alat navigasi pesawat sekutu ketika ingin menyerang Jerman.
Menara telekomunikasi, menara Katedral Cologne menjadi bangunan tertinggi kedua
di kawasan tersebut. Tinggi menara Katedral Cologne mencapai 157 meter dengan 509 anak tangga. Ternyata menara utara lebih tinggi tujuh sentimeter dibandingkan menara selatan.
Tak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, Kölner Dom pun menyimpan sejarah,
dan harta karun. Treasury Chamber menjadi harta karun di Kölner Dom. Dreikönigsschrein, tempat disimpannya tulang belulang Shine of Three Holy Kings. Mereka adalah tiga orang asing yang menjumpai Yesus ketika dilahirkan di kandang domba. Ketiganya memberikan kemenyan, emas, dan pohon ara kepada Yesus,
sehingga mereka dikenal dengan sebutan Magi.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR