Manusia kerap mengenal nuklir sebagai energi yang berbahaya. Akan tetapi, beberapa ahli biologi konservasi mengungkap bahwa untuk menekan kerusakan lingkungan karena permintaan energi yang semakin besar, nuklir bisa jadi salah satu solusi.
Meningkatnya permintaan energi dapat menjadi bebean besar bagi Bumi serta mengancam keanekaragaman hayati. Para ahli mendorong agar tenaga nuklir digunakan sebagai energi pendamping.
Dilansir dari The Independent bahwa banyak ilmuwan menganjurkan pengembangan sistem energi nuklir yang aman. Tindakan ini diambil sebagai bentuk memerangi perubahan iklim serta konservasi lingkungan.
Lebih dari 65 ahli biologi mendukung gerakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir. Seruan ini merupakan salah satu strategi global untuk melindungi satwa liar dan lingkungan hidup.
Penggunaan nuklir dipercaya mampu menggantikan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara, dan gas yang jumlahnya semakin sedikit.
Lebih lanjut, para ahli tersebut memaparkan bahwa nuklir mampu mengurangi sumber karbon dioksida yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Penggunaan nukir, kata mereka dapat mengurangi pembukaan lahan untuk pemenuhan energi sehingga keanekaragaman hayati dan kepunahan spesies dapat ditekan.
Profesor Barry Brook dari University of Tasmania dan Profesor Corey Bradshaw dari Univeristy of Adelaide menuliskan pads Conservation Biology, mengungapkan adanya hubungan antara tenaga nuklir dengan perlindungan lingkungan. Mereka menyimpulkan setidaknya terdapat tujuh teknologi utama yang dapat menghasilkan listrik dari nuklir.
Corey mengunkapkan kepada The Independent, “Perhatian utama kami adalah bahwa manusia belum berbuat cukup untuk mengendalikan emisi. Salah satu cara mengendalikan emisi ialah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.”
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR