"Hampir setiap hari dokter mata dapat kasus kornea rusak karena lensa kontak," kata dokter spesialis mata yang juga Ketua Kolegium Ophtalmologi Indonesia (KOI), Tjahjono D Gondhowiardjo.
Menurut Tjahjono, penggunaan lensa kontak yang seharusnya dapat membantu penghilatan justru dapat merusak kornea mata.
Dokter spesialis mata Setiyo Budi Riyanto mengatakan, lensa kontak dapat menghalangi kornea mata mendapatkan oksigen. Penggunaan lensa kontak pun sangat berbahaya ketika kondisi mata kering.
“Kalau kondisi mata dia kering, tidak boleh (pakai lensa kontak). Baru berapa jam pakai saja sudah merah matanya. Kalau kering, kornea tertutup. Kalau tertutup berjam-jam, apalagi bertahun-tahun, pasti (kornea) rusak,” terang Setiyo di Jakarta Eye Center (JEC), Kedoya, Jakarta, Kamis (8/1).
Setiyo mengatakan, kerusakan kornea karena penggunaan lensa kontak dapat terjadi dalam waktu pemakaian yang tak tentu.
Lensa kontak dapat halangi kornea mata mendapatkan oksigen.
“Ada yang satu tahun, sebulan, yang tiga hari saja ada problem pada kornea. Tergantung kondisi mata,” ujarnya.
Setiyo mengaku sering mendapati pasien yang mengalami kerusakan kornea karena lensa kontak.
Chairman Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS) ini pun tak menyarankan pemakaian lensa kontak, apalagi jika hanya untuk memperindah warna mata.
Menurut dia, untuk memperbaiki penglihatan, sebaiknya menggunakan kacamata hingga operasi lasik. Sebab, kornea yang sudah rusak tidak dapat kembali normal, kecuali jika mendapat donor kornea.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR