Kawah gunung api Soputan di Minahasa Tenggara (Mitra) terus mengeluarkan material pijar dan membuat luncuran lava sejauh 500 meter ke arah barat daya.
Luncuran lava pijar tersebut dapat diamati sepanjang malam dari beberapa desa yang berada di dekat kaki gunung Soputan. Berdasarkan pengamatan dari Desa Silian, Kecamatan Silian, sejak Senin (2/2) malam hingga Selasa (3/2) pagi, guguran lava pijar meluncur dari kawah Soputan menuju lereng gunung.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Soputan di Silian Sandy Manengkey mengatakan potensi letusan masih mungkin terjadi pascaletusan pada Senin (2/2) dini hari yang menyemburkan kolom letusan setinggi 3.500 meter ke udara.
"Dari catatan peralatan di pos pemantau masih terlihat peningkatan tremor 5 hingga 10 kali dan juga adanya gempa vulkanis dan gempa hembusan. Ini menandakan aktifitas Soputan masih sangat tinggi," ujar Sandy, Selasa.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra, Yopi Mokodaser, menegaskan bahwa pihaknya tetap mengimbau warga yang bermukim dalam radius 6,5 kilometer dari kawah untuk menahan diri dulu untuk tidak beraktivitas.
"Dalam radius itu, banyak penduduk yang berkebun dan ada aktivitas penambangan pasir. Mereka sudah kami surati untuk menghentikan aktivitas," ujar Yopi.
Menurut Yopi, di Minahasa Tenggara, ada enam kecamatan yang rawan bencana dampak letusan Soputan. Keenam kecamatan itu adalah Kecamatan Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Silian, Touluaan, dan Pasan.
Untuk mengantisipasi dampak bencana, BPBD Mitra telah membangun pos siaga bencana di beberapa desa dan juga mensiagakan petugasnya. Belum ada laporan jiwa dari aktivitas gunung Soputan hingga kini.
Kisah Manuela Escobar Berusaha Menghilang dari Bayang-Bayang Buruk Pablo Escobar
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR