Tiongkok kembali menempuh langkah taktis. Setelah kesepakatan dengan Rusia dan Pakistan, dibuat, raksasa ekonomi ini mulai menjajaki untuk menjual kereta supercepat (high speed train) ke Amerika Serikat.
Pejabat senior pada Departemen Perdagangan Luar Negeri Tiongkok, Zhi Luxun, mengemukakan kemungkinan kesepakatan perdagangan yang bakal memicu kontroversi tersebut pada Kamis (5/5).
"Saat ini, ada diskusi dengan Amerika Serikat terkait kemungkinan ekspor kereta api berkecepatan tinggi," ujar Luxun.
Namun, Luxun tak menjelaskan lebih lanjut skema perdagangan kereta super-cepat dengan Negeri Paman Sam tersebut. Dia beralasan, itu merupakan urusan BUMN perkeretaapian.
Para pemimpin Tiongkok telah mempromosikan teknologi transportasi berbasis rel dalam setiap pertemuan dengan para politisi asing. Mereka berusaha untuk mengekspornya ke beberapa negara potensial, seperti Turki, dan Venezuela.
Sayangnya, kontrak sebuah konsorsium yang dipimpin Tiongkok untuk membangun jalur rel kecepatan tinggi di Meksiko dibatalkan hanya beberapa hari setelah ditandatangani. Demikian halnya kesepakatan untuk memasok kereta bawah tanah ke Boston juga masih menimbulkan kontroversi.
Saat ini, Amerika Serikat tengah mengembangkan sejumlah proyek rel kecepatan tinggi. Termasuk di negara bagian Texas, California, Florida. Dari sekian banyak proyek infrastruktur tersebut, baru satu yang sudah memasuki tahap awal konstruksi yakni di negara bagian California. Megaproyek ini di bawah konsorsium Spanyol.
Pejabat lainnya pada kementerian yang sama, Zhou Zhenwu menambahkan, selain dengan Amerika Serikat, Tiongkok juga tengah bernegosiasi dengan Laos, dan Thailand.
"Instansi terkait berada dalam kontak yang sangat dekat, aktif, dan efektif mendorong realisasi pembangunan jaringan kereta berkecepatan tinggi Tiongkok-Laos, dan Tiongkok-Thailand, setelah kesepakatan dengan Tiongkok-Rusia yang dibuat Oktober 2014 lalu," ujar Zhou.
Tiongkok sendiri berhasil membangun jaringan kereta supercepat yang merupakan terbesar di dunia dengan panjang lintasan lebih dari 16.000 kilometer. Ada pun ekspor peralatan kereta api Tiongkok melonjak sebesar 34,7 persen per tahun dari sebelumnya 80 juta dollar AS pada 2001 menjadi 3,74 miliar pada 2014.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR